Melansir Kompas.com dari New York Times, peneliti mengamati 276 pasien Covid-19 yang dirawat selama peridoe 47 hari di rumah sakit.
Yang menarik adalah hanya 16 pasien atau kurang dari 6 persen yang memakai kacamata lebih dari delapan jam karena menderita rabuh jauh.
Mengingat tingkat rabun jauh tampaknya jauh lebih tinggi pada populasi umum dibanding yang dirawat di bangsal Covid-19, para ahli bertanya-tanya:
Bisakah kacamata melindungi seseorang agar tidak terinfeksi virus corona?
"Memakai kacamata adalah hal umum bagi warga China di segala usia," tulis penulis penelitian dalam laporannya.
"Namun sejak wabah Covid-19 dikonfirmasi di Wuhan pada Desember 2019, kami mengamati hanya sedikit pasien berkacamata yang dirawat karena Covid-19," imbuh peneliti.
Meski datanya menujukkan demikian, tapi masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari fenomena ini.
Baca Juga: Ternyata Segini Harga Masker Nagita Slavina yang Bikin Kaget Netizen : Corona Auto Sungkem