Namun sayang, tak berapa lama dirinya harus mendapatkan kabar pahit.
Erna divonis menderita penyakit ganas, yaitu tumor otak.
Setelah bertahun-tahun mengidap penyakit mengerikan tersebut, Erna harus menyerah pada takdirnya.
Erna menghembuskan nafas terakhirnya pada Agustus 2008 lalu.
"Meninggalnya sehabis menyelesaikan dzuhur ditemani ibu kandung."
"Keinginan terakhirnya bukan ingin sembuh, tapi ingin dicintai Allah. Almarhumah sadar bahwa usianya sudah tak lama lagi," ungkap salah satu keluarganya, dilansir dari tribunnews.com.
Menurut Eliana Sari, salah satu kakak dari Erna, adiknya ini meninggal dengan tenang, usai menjalani sholat dzuhur.
"Saya yang mentayamumkannya (sebagai pengganti berwudlu). Sebelum menghembuskan nafas, dia sadar dan sempat sholat. Saya membimbingnya untuk berdoa," kata Eliana Sari.
Tak hanya itu, dikabarkan kalau Erna juga meninggal dengan wajah tersenyum dan masih mengenakan mukena.