Mengenal Apa Itu Cultural Appropriation, Gaya Fashion yang Perlu Kamu Hindari!

By Cerysa Nur Insani, Rabu, 4 November 2020 | 14:20 WIB
Mengenal Apa Itu Cultural Appropriation, Gaya Fashion yang Perlu Kamu Hindari! (www.thenationalnews.com)

Contohnya adalah pelarangan penggunaan hiasan kepala atau headpiece penduduk asli Amerika di festival Glastonbury di Inggris, yang merupakan langkah besar dalam memerangi cultural appropriation.

Namun demikian, ada banyak contoh adaptasi budaya atas nama fashion, yang seakan mengabaikan sejarah di baliknya.

Dalam banyak contoh ini, artefak digunakan sebagai aksesoris, budaya menjadi sejenis voyeurisme dan keturunan dan keterampilan leluhur seperti menenun, menyulam, dan membuat manik-manik direproduksi secara massal di negara berkembang menggunakan bahan yang buruk.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, adalah para desainer yang menjiplak jahitan desain dari budya asli untuk karya mereka.

Salah satu yang pernah tersandung kasus ini adalah Isabel Marant, desainer Prancis yang terkenal dengan gaya bohemian.

Baca Juga: Meski Banyak Peminat, Inilah Pro Kontra yang Menyelimuti Industri Fast Fashion

Blus rancangannya adalah salinan identik dari blus asli Meksiko, yang telah dikenakan perempuan Meksiko selama berabad-abad.

Blus Isabel Marant yang gayanya persis blus yang digunakan para perempuan Meksiko. (www.mochni.com)

Menyalin, tanpa menghormati akar budayanya, sangat menyinggung perasaan para perempuan Meksiko.

Lebih jauh lagi, dengan mengeksploitasi bentuk seni ini dan mengakuinya sebagai desain sendiri bahkan lebih merusak apalagi ketika komunitas budaya aslinya tidak memiliki sarana untuk memprotes.

Belum lama ini, brand Urban Outfitters menyelesaikan gugatan lima tahun dengan anggota suku Navajo, yang merupakan contoh bagaimana 'menyalin' kesenian rakyat untuk massa bisa sangat bermasalah.

Setelah dituduh melakukan penyelewengan budaya oleh anggota suku Navajo, koleksi pakaian ini ditarik dari rak, termasuk yang memiliki lambang dan simbol suci suku Navajo.