"Kurang deh, banyakin ya. Kandungannya belum bulet nih," kata dokter.
"Tuh kalau dilihat kan bagus ya, tapi kurang bulat. Harusnya lebih besar ini , tapi nggak apa-apa," sambung dokter, dilansir TribunJatim.com, Sabtu (3/10/2020).
Kita ketahui bersama bahwa air memiliki peranan penting bagi tubuh manusia karena proporsinya yang besar, dibandingkan dengan unsur-unsur lain.
Pada tubuh manusia dewasa kira-kira 60–70% tubuh kita terdiri dari air sedangkan pada bayi sekitar 80%, bahkan semasa janin dalam kandungan, air di tubuhnya mencapai 90%.
Jadi dapat dibayangkan betapa pentingnya air bagi tubuh manusia, terutama dalam kehamilan.
Berkaitan dengan itulah mengapa pada masa kehamilan, jumlah air pada tubuh harus tetap terjaga.
Dilansir dari laman Nakita, menurut F. Batmanghelidj, M.D., seorang peneliti, penulis, dan konsultan pengobatan, dalam bukunya, Your Body’s Many Cries for Water dan Water for Health, for Healing, for Life, di awal-awal pertumbuhannya, janin membutuhkan banyak air.
Setiap kali sel ibu memberikan pertumbuhan pada sel janin, 75% atau lebih volume sel, harus diisi dengan air.
Karena itulah pertumbuhan janin sangat bergantung pada ketersediaan cairan.
Adapun beberapa manfaat lain dari air selama kehamilan di antaranya:
- Memperlancar aliran darah
Sebagian besar komponen dalam tubuh manusia, berupa sel-sel dan jaringan, bukan hanya mengandung air tapi secara terus-menerus diliputi oleh air.
Sel tubuh termasuk peredaran darah perlu air untuk dapat berfungsi dengan baik.
Bila kebutuhan air tak terpenuhi, tubuh akan menyedot air dari komponen tubuh itu sendiri, dimulai dari komponen yang paling dekat yaitu darah.