18 Tahun Merdeka dan Pisah dari Indonesia, Dulunya Hanya Dibantu Militer Australia, Sekarang Beginilah Kekuatan Militer Timor Leste

By Stylo Indonesia, Kamis, 27 Agustus 2020 | 09:24 WIB
Lebih dari 750.000 orang berhak menentukan suara mereka dalam pemilihan umum legislatif Timor Leste, Sabtu (22/7/2017). (Reuters)

(Ilustrasi) Sudah 18 Tahun Merdeka dari Indonesia, Dulunya Hanya Dibantu Militer Australia, Sekarang Beginilah Kekuatan Militer Timor Leste (The Guardian)

Krisis Militer

Pada tahun 2006, ketegangan internal mengancam keamanan negara baru ketika serangan militer menyebabkan kekerasan dan pelanggaran hukum serta ketertiban.

Atas permintaan Dili, Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) yang dipimpin Australia dikerahkan ke Timor-Leste, dan Dewan Keamanan PBB membentuk Misi Terpadu PBB di Timor-Leste (UNMIT), yang mencakup kehadiran polisi resmi lebih dari 1.600 personel.

ISF dan UNMIT memulihkan stabilitas, memungkinkan pemilihan presiden dan parlemen pada tahun 2007 dalam suasana damai.

Baca Juga: Duet Maut Peramal Kondang, Nyai Ratu Kidul dan Wirang Birawa Kompak Bunyikan Tanda Bahaya Saat Ramal Nasib Indonesia: 'Agak Sedikit Ngeri Sih'

Pada Februari 2008, sebuah kelompok pemberontak melancarkan serangan yang gagal terhadap presiden dan perdana menteri.

Pemimpinnya tewas dalam serangan itu, dan sebagian besar pemberontak menyerah pada April 2008.

Sejak serangan itu, pemerintah telah menikmati salah satu periode terlama stabilitas pasca-kemerdekaan, termasuk pemilihan umum 2012 yang sukses untuk parlemen dan presiden dan transisi kekuasaan yang sukses pada Februari 2015.

Pada akhir 2012, Dewan Keamanan PBB mengakhiri misi penjaga perdamaiannya di Timor-Leste dan baik ISF maupun UNMIT meninggalkan negara itu.

Baca Juga: Kemusnahan Corona Semakin Dekat! Indonesia Akan Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 dari Cina, Segera Produksi di Bandung Loh!