Stylo.ID - Virus corona masih terus melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.
Bahkan hingga saat ini (23/08/2020) angka kasus positif covid-19 di Indonesia sudah mencapai 153.535 orang.
Kapan berakhirnya pandemi ini pun masih terus menjadi tanda tanya.
Meskipun begitu, para pemerintah, peneliti dan tim medis pun tengah berusaha menciptakan vaksin covid-19.
Hal ini akan terus bertambah, mengingat hingga saat ini obat dari Covid-19 masih dalam tahap uji coba.
Meski demikian, Indonesia patut berbangga lantaran menerima vaksin dari negara tetangga kita, Australia.
Baca Juga: Begini Pengakuan Relawan Setelah Disuntik Vaksin Covid-19: Sempat Mengantuk dan Alami Panas Badan?
Perdana Menteri Australia Scott Morrison berjanji untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 ke negara Pasifik dan beberapa negara di Asia Tenggara, jika Australia berhasil mengembangkan pasokan vaksin yang terbukti manjur.
Pemerintah Australia mengaku telah membuat kesepakatan dengan perusahaan obat yang berbasis di Inggris, AstraZeneca, untuk memproduksi vaksin secara lokal yang saat ini sedang diujicobakan di Universitas Oxford.
Pada Rabu (19/8/2020) PM Morrison mengatakan, jika vaksin sudah tersedia maka akan digratiskan dan diwajibkan kepada seluruh warga di Australia.
Namun di malam hari, ia mengubah pernyataannya dengan mengatakan vaksin tidak akan diwajibkan dan tidak akan ada yang dipaksa untuk disuntik.
"Tidak ada mekanisme untuk menjadi wajib … maksud saya, kita tidak bisa memaksa seseorang untuk mendapatkannya," ujarnya PM Morrison dalam wawancara dengan Radio 2GB Sydney.
Jika uji coba klinis vaksin berhasil dan dapat meningkatkan produksinya secara lokal, Pemerintah Australia juga berencana untuk menyalurkannya kepada negara-negara tetangganya.
Baca Juga: Hore! Vaksin Covid-19 dari China Sudah Sampai di Indonesia, Langsung Diserahkan ke Bio Farma
Menawarkan ke Indonesia
PM Morrison mengatakan dia telah membahas rencana vaksin tersebut dengan Presiden Joko Widodo saat terakhir kali mereka berbicara.
Dalam penjelasannya ia mengatakan, sudah memberikan sinyal jika Australia mungkin juga akan meluncurkan vaksin ke negara-negara Asia Tenggara lainnya yang tertarik untuk menerimanya.
"Kita punya peran di regional selain di dalam negeri dan kita akan memenuhi tanggung jawab tersebut," ujarnya.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan, pemerintah dapat menggunakan fasilitas milik perusahaan bioteknologi CSL untuk memproduksi vaksin, baik untuk Australia maupun negara-negara lain di kawasan.
"CSL memiliki fasilitas produksi vaksin di Melbourne dan perusahaan mana pun yang membawa vaksin masuk ke pasar, akan membutuhkan fasilitas produksi tambahan di seluruh dunia," ujarnya.
"Dan kita dapat memproduksi untuk Australia, untuk Selandia Baru, dan untuk wilayah Pasifik Selatan, untuk membantu orang lain."
Sumber dari Pemerintah Federal mengatakan, masih terlalu dini untuk memperkirakan biaya peluncuran vaksin tersebut nantinya, dan perlu waktu untuk berdiskusi dengan negara-negara Asia Tenggara untuk mengetahui apakah mereka tertarik untuk menerima vaksin dari Australia.
Perlu dana baru untuk bantu menyalurkan Kelompok penyaluan bantuan luar negeri menyambut baik rencana yang diungkapkan PM Morrison, tapi mereka mendesak pemerintah Australia meningkatkan jumlah bantuan untuk mendanai peluncuran vaksin, ketimbang memotongnya dari anggaran bantuan yang sudah ada.
"Program kerja sama pembangunan dari Australia telah membuat jaringan untuk membantu meluncurkan vaksin ini ke kawasan Asia Pasifik. Tetapi kami telah mencapai akhir dari penggunaan anggaran bantuan," kata Marc Purcell, CEO dari lembaga Australian Council for International Development.
"Untuk melakukan ini secara efektif, diperlukan sumber baru. Jika tidak, kita berisiko kehabisan untuk bidang penting lain dari kerja sama pembangunan dan membahayakan hubungan yang sudah ada."
Pemerintah Australia semakin khawatir dengan dampak pandemi virus corona di negara-negara Kepulauan Pasifik.
Baca Juga: Uji Coba Sudah Dimulai, 21 Relawan yang Bersedia Disuntik Vaksin Covid-19 Mengaku Alami Reaksi Ini!
Sejauh ini sebagian besar negara di kawasan tersebut, termasuk Tonga, Samoa, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Kiribati, tetap bebas dari virus corona.
Tetapi virus itu terus menyebar di Papua Nugini, yang sekarang sudah mencatat hampir 350 kasus positif Covid-19.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) khawatir angka tersebut sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, karena jumlah tes corona di Papua Nugini sangat rendah.
Pandemi corona juga telah menimbulkan kerugian ekonomi yang besar di beberapa negara Kepulauan Pasifik, terutama yang memiliki industri pariwisata besar, seperti Vanuatu dan Fiji.
Pemerintah Federal Australia telah menggunakan kembali ratusan juta dolar anggaran bantuan untuk membantu negara-negara Pasifik mengatasi dampak buruk dan telah mengirimkan sinyak akan lebih banyak perubahan besar. (Nisa/Stylo)
(*)
Artikel ini sudah tayang di GridHype.id dengan judul Angin Segar di Tengah Pandemi, Pemerintah Australia Pastikan Indonesia Terima Distribusi Vaksin Covid-19 Buatanya
Editor: Nabila N C