"Mungkin gue juga kurang ilmunya. Nggak sebanyak itulah buat ngomong, karena untuk ngomong dipublik itu bukan resiko aja tapi impact-nya banyak."
"Jadi kalau ilmunya nggak terlalu menguasai, gue mencegah untuk ngomongin hal itu," ungkap lelaki 38 tahun ini.
Ariel menambahkan berbicara dengan orang lain harus melihat kredibilitas lawan bicara.
Hal ini dilakukan agar publik tidak bingung akan pernyataan yang dibuat.
Inilah alasan pria kelahiran Sumatra Utara ini tidak ikut menaggapi isu yang sedang hangat dibicarakan.
"Kedua ada pertimbangannya kayak apakah gue ngobrol sama orang yang tepat apa tidak. Katakanlah kita ngomongin satu hal, (misalnya) A gitu. Kita udah baca buku tentang A itu ada 5 buku, hafal banget lah, kita ngomong sama orang yang nggak tahu tentang itu juga, tapi asumsinya banyak."
"Jadi kayak buang-buang tenaga tahu nggak, abis itu bisa jadi belok kemana-mana, jadi terlalu banyak resiko aneh-aneh. Makanya malas gue ngomong," katanya.
Karena video pernyataannya, Ariel menjadi trending di Twitter pada Senin (3/8/2020).
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta public figur agar hati-hati dalam memilih sumber informasi mengenai Covid-19.
"Untuk figur publik dan tokoh masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap sumber berita/referensi sebelum menyebarkan kepada publik," kata Wiku kepada Tribun, Minggu (2/8/2020).
Ia meminta sebelum menyampaikan informasi kepada masyarakat, publik figur atau tokoh masyarakat harus memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.
"Silahkan check dan recheck pada sumber yang benar dan ahlinya," katanya. (Nisa/Stylo)
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Video Anji Dihapus YouTube, Ariel Noah Jadi Trending Karena Ucapannya ke Anji Jadi Kenyataan
Penulis: Faisal MohayEditor: Garudea Prabawati