Kabarnya, sang Putri menderita insomnia dan terus menerus mencaci maki sang suami karena pernah menjalin hubungan dengan Camilla, dimana saat itu Camilla sudah bersuami.
Berulang kali Pangeran Charles berusaha menenangkan dan menjelaskan kepada Diana bahwa perselingkuhannya hanya masa lalu.
Tapi, usaha Pangeran Charles seolah sia-sia karena saat itu Putri Diana seolah hanyut dalam emosi emosinya.
Karena tidak tahan dengan perilaku istrinya, ketika sedang berbulan madu, Pangeran Charles justru sibuk dengan buku-buku dan kegiatan memancing yang membuat Putri Diana semakin menderita.
Akhirnya, Pangeran Charles berkonsultasi dengan Laurens Van der Post, guru filsuf asal Skotlandia mengenai pernikahannya.
Sang guru berpendapat bahwa Putri Diana mengalami paranoid yang tinggi akan masa lalu Pangeran Charles, sehingga perlu perawatan mental.
Ketika sang psikiater meresepkan obat Valium ke Diana, sang Putri menolak dan menilai hal tersebut merupakan upaya keluarga kerajaan untuk menenangkannya.
Baca Juga: Intip Gaya Putri Diana, Kate Middleton dan Meghan Markle Saat Umumkan Anak Pertamanya
Pangeran Charles bahkan melakukan konsultasi psikis dengan Dr Alan McGlashan selama 14 tahun lamanya untuk mendapat ketenangan batin.
Putri Diana menderita kelainan makan Bulimia, yaitu selalu berusaha memuntahkan setiap makanan yang sudah ditelan.
Kabarnya, Putri Diana mengalami Bulimia karena sindiran dari Pangeran Charles terhadap bentuk tubuhnya.