Stylo.ID - Salah satu masalah yang sering terjadi di dalam rumah yaitu adanya serangga yang mengganggu manusia.
Yaitu nyamuk.
Yup, selain ketika menghisap darah kita bikin kulit gatal, nyamuk juga merupakan hewan vektor yang kerap menyebarkan penyakit berbahaya, seperti malaria dan demam berdarah.
Oleh karena itu, kita tentu kerap menggunakan obat nyamuk agar terbebas dari gangguan nyamuk.
Tapi banyak yang kurang peduli bahwa penggunaan obat nyamuk ternyata tidak menjamin keamanan bagi kesehatan kita.
Ini berlaku untuk semua jenis obat nyamuk baik yang disemprot, dibakar dan dipanaskan dengan listrik maupun yang dioleskan ke tubuh kita.
Mengapa dianggap berbahaya untuk kesehatan kita?
Yuk kita simak bersama ulasannya berikut ini.
Obat Nyamuk Bisa Sebabkan Kanker Paru-ParuPembahasan mengenai kanker masih membuat kita takut.Sebab, kita semua tahu bahwa penyakit kanker merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia dan kita berharap untuk tidak mengalaminya.
Baca Juga: Sensitif dan Mudah Menangis, Inilah 3 Zodiak yang Paling Melankolis
Oleh karenanya, kita berlomba-lomba untuk hidup sehat, rutin berolahraga, dan mengonsumsi makanan sehat.
Namun nyatanya, terkadang kita lupa bahwa ada kebiasaan-kebiasaan lain yang meningkatkan risiko kanker terhadap diri kita.
Salah satunya adalah penggunakan obat anti nyamuk.
Dilansir dari health.grid.id pada Rabu (24/4/2019), karena obat anti nyamuk terbuat dari bahan kimia sintetik.
Seperti senyawa kimia organofosfat dan karbamat, yang termasuk dalam golongan pestisida.
Kedua bahan kimia tersebut bisa menghambat kerja enzim acetylcholinesterase (AChE), yaitu enzim yang berkerja pada sistem sawar otak dan dapat memicu transfer sinyal (neurotransmitter) pada saraf manusia.
"Jadi jika kita merasa pusing, mual, setelah mencium obat anti nyamuk, itu tandanya kita sudah keracunan,” papar Dr. rer. nat. Budiawan.
Selain bahan kimia organofosfat (diklorvos/DDVP) dan karbamat (antara lai, propoxur), kebanyakan obat anti nyamuk yang beredar saat ini mengandung bahan kimia aktif golongan pyrethroid, di antaranya allethrin, bioallethrin, dan transflutrin.
"Tentu semua bahan insektisida pada prinsipnya sangat berbahaya. Apalagi jika digunakan secara tidak proporsional, dapat emicu terjadinya kerusakan sistem saraf,” jelas Budiawan.
Apalagi pada beberapa obat anti nyamuk yang beredar di pasaran, ada penambahan S2 (octachloro dipropyl ether).
Baca Juga: Bisakah Nyamuk Tularkan Covid-19 Antar Manusia? Simak Penjelasan Ahli!
S2 menyebabkan obat anti nyamuk lebih ampuh membunuh segala nyamuk dan serangga lainnya, sepert kecoa, lalat, dan semut.
"Asal tahu saja, jika dimasukan S2 jadinya lebih berbahaya bagi manusia.”
“Karena jika dibakar, bahan tersebut dapat menghasilkan BCME (bischloromethyl ether) yang berisiko memicu kanker paru-paru," tutup Direktur Pusat Kajian Risiko dan Keselamatan Lingkungan FMIPA, Universitas Indonesia (Puska RKL UI) ini, yang juga peneliti dan dosen Toksikologi pada Departemen Kimia FMIPA UI.
Wah serem sekali yah?
Kamu wajib berhati-hati dari sekarang ya. (*) Justina Stylo.
Artikel Telah Ditayangkan di intisari.grid.id dengan judul "Tak Hanya Bunuh Nyamuk, Obat Anti Nyamuk Juga Bisa Picu Kanker Paru-paru pada Manusia"