Jadi DPRD DKI Jakarta, Tina Toon Berani Labrak Nadiem Makarim Soal Pembelajaran Selama Pandemi Corona: Kuota Internetnya Semua Dibayarin Mas Menteri?

By Stylo Indonesia, Minggu, 5 Juli 2020 | 11:37 WIB
Jadi DPRD DKI Jakarta, Tina Toon Berani Labrak Nadiem Makarim Soal Pembelajaran Selama Masa Pandemi Corona: Gak Semua Orang Kaya! (Instagram.com/tinatoon101, Kompas.com)

Stylo.ID - Indonesia kini masih harus menghadapi pandemi wabah penyakit yang diakibatkan oleh virus corona covid-19.

Oleh karena itu, berbagai kebijakan dikeluargakan guna mencegah penyebaran infeksi akibat virus corona, termasuk kebijakan tentang pembelajaran jarak jauh menggunakan sistem daring atau online.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim, sempat menjelaskan jika sistem pembelajaran jarak jauh akan jadi permanen.

Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih belum diketahui kapan akan berakhir.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Kaesang Dikatain Bucin Saat Unggah Foto Kekasihnya Hingga Luna Maya Marah Dituduh Tangisi Rencana Pernikahan Ariel Noah dan Sophia Latjuba

Kebijakan ini dilakukan juga demi menjaga siswa dari virus corona yang bisa membahayakan.

"Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (2/7/2020) dilansir dari Kompas.com.

Dia mengatakan, pemanfaatan teknologi ini akan memberikan kesempatan bagi sekolah melakukan berbagai macam modeling kegiatan belajar.

"Kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan software dengan aplikasi dan memberikan kesempatan bagi guru-guru dan kepala sekolah dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system itu potensinya sangat besar," tuturnya.

Baca Juga: Seakan Tak Puas Rebut Faisal Harris, Hati Sarita Abdul Mukti Teriris Saat Temukan Putrinya Bersimbah Darah Karena Ulah Jennifer Dunn

Kebijakan ini tentu saja mendapat beragam tanggapan.

Salah satu tanggapan datang dari Agustina Hermanto atau yang lebih dikenal sebagai Tina Toon.

Sejak menjabat sebagai Komisi A Bidang Pemerintahan DPR, ia kerap menanggapi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Nadiem Makarim (Kompas.com)

Ia merasa kebijakan yang dibuat Nadiem Makarim terlalu timpang karena merasa tidak semua masyarakat Indonesia mendapat akses internet.

Baca Juga: Dulu Viral dan Dipecat Karena Isu Gundik Garuda, Siwi Sidi Akui Dirinya Dulu Kelewat Pede Hingga Dibully Oleh Seantero Indonesia

Apalagi harga yang harus dikeluarkan untuk kuota internet bisa dibilang tidak murah.

'Trus Smartphone dan gadget dan Kuota internetnya Semua Dibayarin Mas Menteri ????? Kan Ga Semua Masyarakat Orang Kaya ????? Kan Ga Semua Masyarakat Melek Teknologi Kyk Di Kota Besar , Yg di Pelosok2 Gmn' tulisnya.

Tina Toon kemudian menyoroti polemik PPDB yang masih bergulir.

Diketahui penerimaan siswa di Indonesia tengah jadi perbincangan karena sistem umur yang membuat banyak siswa jadi tidak bisa sekolah.

'PPDB Dulu Nihhh Harus Ada Solusi Terbaikkk Banyakkk Anak Yg Stresss Kasihannn (emoji)' tulisnya sambil menyertakan potongan berita soal PPDB DKI 2020.

Baca Juga: Bikin Suami Malas Bercinta! Inilah 3 Hal yang Dibenci Pria Saat Berhubungan Intim

Ia juga menyoroti kasus siswa berprestasi namun tidak bisa meneruskan ke sekolah negeri hanya karena usianya yang kalah muda.

Tina Toon juga menuliskan untuk tetap semangat dan meminta semuanya untuk mengawal kebijakan ini.

'Yg Berprestasi Tidak Mendapatkan Perlakuan Yg Fair (emoji) Yg Penghasilannya Kurang Tidak Mendapatkan Sekolah Negeri Harus Bayar Sekolah Swasta (emoji) Zona Umur Diprioritaskan (emoji) Mulai Hari Ini Ada Seleksi dari Bina RW , Dicoba Ya Untuk Para Murid dan Ortu !!! Semangat !!!! Kita Kawalll Bersama (emoji)'

Unggahan Tina Toon (Instagram.com/tinatoon101)

(*) Justina Stylo.

Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul "Bukti Kerja Nyata di DPR, Tina Toon Labrak Keputusan Nadiem Makarim Soal Pembelajaran Jarak Jauh Jadi Permanen: 'Kan Gak Semua Orang Kaya!'"