Miris! Inilah Penyebab Jenazah Covid-19 Disimpan di Lemari Pendingin

By Ristiani Theresa, Jumat, 3 Juli 2020 | 17:00 WIB
Tim mediS mengenakan baju pelindung lengkap menarik troli berisikan jenazah korban virus Corona (REUTERS/ Vicente Gaibor del Pino)

Sang dokter justru menyarankan agar mayat pria tersebut dibiarkan dulu sampai laporan Covid-19 selesai dibuat.

"Dokter mengatakan bahwa paman saya mungkin meninggal karena serangan jantung, tetapi karena laporan tes Covid-19-nya tertunda, ia tidak bisa mengeluarkan sertifikat kematian. Sampai saat itu, dia meminta kami untuk menyimpan jasadnya," kata keponakan pasien Covid-19 yang meninggal itu.

Baca Juga: Diklaim Dapat Sembuhkan Pasien Corona, Inilah Harga Obat Remdesivir yang Jadi Sorotan

Pada Senin malam, dengan menggunakan mobil jenazah, pihak keluarga membawa tubuh pria yang tak bernyawa itu ke rumah sakit di beberapa kota.

Namun, semuanya menolak karena takut terkontaminasi.

Mereka juga meminta bantuan kepada kepolisian setempat, departemen kesehatan dan badan-badan sipil, tetapi tetap tidak mendapat jawaban.

Ilustrasi foto Petugas mengangkut jenazah (AFP)

Khawatir jasadnya akan membusuk, pihak keluarga membeli lemari pendingin dan menempatkannya di sana.

Baca Juga: Ramalan Wirang Birawa Soal Corona Makin Jadi Nyata, WHO Akhirnya Umumkan 2 Kandidat Jenis Vaksin Covid-19 Unggulan

Setelah 2 hari, petugas berwenang akhirnya tiba dirumahnya, dan membawa mayat itu sekitar pukul 3 sore waktu setempat. Bangunan itu kemudian dilakukan sterilisasi.

Melihat kejadian tersebut, diketahui India saat ini memang menjadi negara Asia paling tinggi kasus Covid-19 melebihi China, tempat virus pertama kali ditemukan.

Berdasarkan data dari worldometers.info/coronavirus, pada Jumat (3/7/2020) India berada di posisi ke-4 dunia, dengan total 627,168 kasus Covid-19.

Dengan rincian 18,225 pasien meninggal dunia, 379,902 pasien sembuh, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan. (*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul " Jenazah Covid-19 Disimpan di Lemari Pendingin, Dokter dan Rumah Sakit Menolaknya",

Penulis : Anjas Sputra