Kabar Gembira! Angka Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Terus Menurun Drastis, Begini Tanggapan Anies Baswedan!

By Ristiani Theresa, Sabtu, 27 Juni 2020 | 09:24 WIB
Kabar Gembira yang Ditunggu-tunggu, Angka Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Terus Menurun Drastis (elonce.com)

Stylo.ID - Saat ini Indonesia masih berjuang melawan virus corona.

Seperti yang diketahui, virus yang disebut-sebut berasal dari China ini memiliki dampak besar bagi kelangsungan hidup banyak masyarakat.

Selain meregang banyak nyawa manusia, virus ini juga mengakibatkan banyak kerugian besar, khususnya di bidang perekonomian.

Namun, secercah harapan baru saja diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Mengutip dari TribunManado.co.id, Anies Baswedan menjelaskan terkait positivity rate atau tingkat positif Covid-19 di ibu kota.

Baca Juga: Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia Dikritik Media Asing, Bahkan Disebut Bisa Jadi Hotspot Virus Corona di Dunia?

Perkembangan tingkat positif Covid-19 di Jakarta berada di angka 3,8 persen dalam dua hari terakhir. Sedangkan secara rata-rata 5 persen.

Dengan angka demikian, Anies Baswedan mengatakan kondisi Jakarta kian terkendali.

"Jakarta alhamdulillah sudah satu bulan ini angka positifnya rata-rata 5 persen."

"Bahkan dua hari ini 3,8 persen."

"Artinya kondisi di Jakarta sudah makin terkendali," kata Anies Baswedan dalam video yang diunggah kanal YouTube Pemprov DKI, Jumat (26/06).

Berdasarkan angka risiko menurut World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia, angka positif DKI Jakarta jauh di bawah yang direkomendasikan WHO.

Baca Juga: Waduh! Inilah Gejala Baru Pasien Positif Corona yang Jarang Diketahui

WHO sendiri menetapkan angka positivity rate suatu wilayah harus 10 persen untuk bisa melaksanakan masa transisi.

Meski punya angka yang cukup rendah, Anies Baswedan menegaskan pekerjaan Pemprov DKI dan masyarakat tidak boleh berhenti.

Tantangan menurutnya belum selesai dan masih besar menyambut di masa mendatang. Sikap disiplin harus terus ditegakkan.

"Tapi ini belum selesai, tantangannya masih besar. Ke depan, kita perlu lebih disiplin," ucapnya.

Mantan Mendikbud ini mengajak masyarakat untuk memaknai pandemi Covid-19 tersebut sebagai ujian yang akan membawa hikmah.

"Ujian yang memberikan hikmah. Tapi memang hikmah tidak pernah kemarin, hikmah selalu datangnya besok," paparnya.

Baca Juga: Vaksin Virus Corona Telah Siap di Depan Mata, Tapi 3 Kelompok ini Diutamakan Mendapatkanya Lebih Dulu

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut hari ini angka tingkat reproduksi efektif (Rt) alami penurunan menjadi 0,98.

Pada 5 Juni 2020 lalu atau sejak Jakarta diputuskan masuk masa transisi, angka Rt ibu kota dilaporkan sebesar 0,99.

Artinya selama dua pekan, reproduksi virus antar-orang menurun 0,01.

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan usai memimpin upacara HUT ke-493 DKI Jakarta, di halaman Blok G Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (22/06).

"Tadi pagi jam 6.30 WIB, laporan tim Fakultas Kesehatan UI, dua minggu masa transisi wabah terkendali di Jakarta. Angka Rt-nya menjadi 0,98," ungkap Anies Baswedan.

Baca Juga: Tak Lagi Dibikin Pusing Pandemi Corona, Indonesia Justru Diprediksi Jadi Negara dengan Pemulihan Ekonomi Tercepat Kedua Setelah Cina!

Tapi meski laporan terbaru angka Rt kembali turun, Anies Baswedan menegaskan masa transisi akan berlangsung sampai akhir Juni.

Memasuki awal Juli, Pemprov DKI akan mengevaluasi pelaksanaan secara keseluruhan.

Menurutnya, hasil ini adalah kerja keras dari masyarakat sendiri yang disiplin mematuhi aturan dan ketentuan dalam fase transisi menuju new normal.

"Transisi tetap berjalan sampai akhir Juni. Nanti kita evaluasi lagi," tutur Anies Baswedan.

Kendati demikian, Anies Baswedan menyadari satu dua kasus pelanggaran pasti ada. Beberapa warga yang tidak patuh jelas masih terjadi.

Baca Juga: Bikin Lega, Virus Corona Tunjukan Tanda-tanda Mulai Melemah Hingga Mati Tanpa Vaksin, Proffesor Mateo: Dulu Harimau Sekarang Kucing

Namun, mantan Mendikbud ini menegaskan, Pemprov DKI mengevaluasi secara keseluruhan 11 juta penduduk ibu kota, bukan hanya terhadap satu dua kasus yang menarik perhatian.

"Tentu kasus-kasus ada, pelanggaran ini itu ada, tapi yang dipotret ini adalah 11 juga pendudik, bukan satu dua kasus," ucap Anies Baswedan.

Sebelumnya, Anies Baswedan membeberkan angka reproduksi (Rt) Covid-19 di ibu kota saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, masih sama dengan sebelumnya.

Di hari terakhir PSBB fase ketiga pada Kamis (04/06) lalu, tingkat Rt Covid-19 di Jakarta menembus 0,99.

“Dari kemarin kami lihat masih 0,99. Itu masih sama,” kata Anies Baswedan di Mal Kota Kasablanka, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (16/06) petang.

Baca Juga: Tak Lagi Dibikin Pusing Pandemi Corona, Indonesia Justru Diprediksi Jadi Negara dengan Pemulihan Ekonomi Tercepat Kedua Setelah Cina!

Menurutnya, angka tersebut didapat berdasarkan kajian Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia.

Meski saat ini PSBB transisi sudah berjalan sepekan, hasil kajian epidemiologinya masih tetap sama.

“Memang sudah jalan seminggu (PSBB transisi), tapi masih segitu angkanya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan membeberkan angka reproduksi (Rt) Covid-19 di Ibu Kota, kian rendah mencapai 0,99.

Angka ini dianggap baik karena potensi penularan virus Covid-19 yang terjadi antar-pribadi masyarakat juga semakin rendah.

“Alhamdulillah angkanya turun terus dan sampai per hari kemarin (Rabu 03/06) nilai Rt di Jakarta ada di angka 0,99,” katanya saat jumpa pers melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (04/06) siang.

Baca Juga: WASPADA! Jangan Cuci Daging Ayam Mentah Sebelum Dimasak, Berisiko Keracuna dan Bahaya Lainnya yang Gak Main-main

Menurutnya, Rt Covid-19 saat ini mengalami penurunan yang sangat drastis dibanding Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Hadiri Hajatan Pejabat TNI Bersama sang Suami di Tengah Pandemi Covid-19, Penampilan Bella Saphira Langsung Jadi Sorotan

Pada Maret lalu nilai Rt berada di posisi angka empat, sehingga tingkat penularan Covid-19 yang terjadi di masyarakat cukup pesat.

Namun pada pertengahan Maret 2020, DKI mulai melakukan pembatasan terhadap aktivitas masyarakat.

Misalnya, menutup sekolah, tempat pariwisata, meniadakan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB), menutup kantor, dan sebagainya.(*)

Artikel ini telah tayang di Nova.ID dengan judul Kabar Gembira yang Ditunggu-tunggu, Angka Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Terus Menurun Drastis, Anies Baswedan: Ujian yang Memberikan Hikmah,

Penulis : Nadia Fairuz Ikbar