Lagi Viral: Jamur Enoki Ditarik dan Dimusahkan dari Pasaran Karena Tercemar Bakteri Listeria, Ini Penjelasan Kementan!

By Stylo Indonesia, Jumat, 26 Juni 2020 | 09:37 WIB
Lagi Viral: Jamur Enoki Ditarik dan Dimusahkan dari Pasaran Karena Tercemar Bakteri Listeria (freepik.com)

Stylo.ID - Baru saja dikabarkan kalau jamur enoki ditarik dari pasaran di Indonesia.

Jamur dengan bentuk panjang ini sejatinya kerap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan kombinasi sayuran.

Namun sayangnya, jamur enoki ini lagi viral karena ternyata jamur tersebut tercemar bakteri listeria.

Melihat hal ini, Kementerian Pertanian pun memberikan imauan kepada masyarakat.

Kementerian Pertanian melalui Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam mengonsumsi jamur enoki.

Jamur enoki disebut menyebabkan infeksi karena tercemar bakteri listeria monocytogenes.

Baca Juga: Lagi Viral: Kisah Pria NTB Nikahi Dua Wanita dengan Rentan Waktu Berdekatan, Dibilang Pakai Jampi Hingga Dicibir Tetangga

Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Kementerian Pertanian Yazid Taufik mengatakan, bakteri ini berbahaya bagi kesehatan, terutama mereka yang rentan.

“Menyebabkan penyakit listeriosis terutama bagi golongan yang rentan seperti balita, manula, dan ibu hamil,” ujar Yazid saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020).

Ia mengatakan, bukan jamur enoki yang mengganggu kesehatan, tetapi kandungan bakteri listeria monocytogenes yang mencemari jamur tersebut.

Ia mengatakan, Kementerian Pertanian melalui Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP) telah menindaklanjuti informasi dari International Food Safety Authority Network (Infosan) yg merupakan jaringan keamanan pangan international di bawah FAO/WHO.

Informasi itu menyatakan bahwa jamur enoki tercemar bakteri listeria monocytogenes.

Baca Juga: Update Virus Corona Indonesia, Ini Daftar Daerah dengan Rasio Kematian Covid-19 Tertinggi

Yazid mengatakan, OKKPP telah menindaklanjuti informasi itu dengan melakukan inspeksi dengan melakukan pengujian terhadap jamur enoki.

Hasilnya, jamur enoki yang diuji juga diketahui tercemar bakteri tersebut.

“Dari pengujian tersebut ternyata sama (tercemar listeria),” ujar dia.

Kementerian Pertanian pun lebih memperketat pemeriksaan jamur enoki yang masuk ke Indonesia.

Yazid mengatakan, bakteri listeria ini cukup berbahaya, meskipun bakteri dapat dihilangkan dengan pemanasan pada suhu 75 derajat celcius.

"Kami mengimbau kepada konsumen yang akan mengonsumsi jamur enoki agar dilakukan pemanasan di atas 75 derajat Celcius karena bakteri tersebut mati pada suhu tersebut," ujar Yazid.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyeldiki wabah multistate yang disebut karena infeksi bakteri listeria monocytogenes dan diduga terkait dengan jamur enoki dari Green Co, LTD yang merupakan perusahaan Korea Selatan.

Baca Juga: Lagi Viral: Terjerat Kejantanan Raul Lemos yang Bikin Mabuk Kepayang, KD Diramal Tak Akan Bisa Lepas dari Serangan Kasih Sayang Raul hingga sang Anak Menjauh: Sudah Terlanjur Berharap Banyak!

Jamur Enoki merupakan jamur putih tipis panjang, biasanya dijual dalam kelompok.

Sementara itu melansir dari website resmi FDA, jamur enoki yang diambil dari Sun Hong Foods, Inc., Guan's Mushroom Co., dan H&C Food, Inc. telah melewati masa simpannya dan seharusnya tidak lagi tersedia.

Menurut rekomendasi FDA, siapa pun yang menerima produk tersebut diharapkan meningkatkan kewaspadaan ekstra dalam membersihkan dan membersihkan permukaan serta wadah yang mungkin bersentuhan dengan produk jamur untuk mengurangi risiko kontaminasi silang.

Bakteri Listeria disebut dapat bertahan hidup dalam suhu dingin dan dapat dengan mudah menyebar ke makanan dan permukaan lainnya. Pada 9 Juni 2020, CDC menyatakan bahwa wabah telah berakhir. (Nisa Stylo)

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jamur Enoki Disebut Tercemar Bakteri Listeria, Ini Imbauan Kementan

Penulis : Nur Rohmi AidaEditor : Inggried Dwi Wedhaswary