Dexamethasone pertama kali dibuat pada 1957 silam dan telah digunakan di Inggris pada awal 1960-an untuk mengobati peradangan.
Mengutip laman BBC, pemerintah Inggris mengatakan telah memiliki obat ini dengan persediaan yang cukup untuk mengobati 200.000 pasien, sebagai antisipasi dari efek positif hasil penelitian.
Biaya obat ini senilai £5.40 (setara Rp 93 ribu) untuk satu pasien per hari. Pengobatan dilakukan setidaknya selama 10 hari.
Mengingat hak patennya sudah tidak berlaku. Ini artinya banyak perusahaan dapat memproduksi obat dexamethasone dan menjualnya ke seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, harga dexamethasone yang dijual di pasaran, yakni berada pada kisaran Rp 20-35 ribu per boks, yang berisi 200 butir obat tablet.
Dexamethasone sebagai obat Covid-19
Dexamethasone, obat radang yang biasa diresepkan dokter, disebut-sebut dapat membantu kesembuhan pasien Covid-19 dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit tersebut.
Obat yang tergolong murah dan tersedia luas di dunia ini diungkapkan oleh tim ilmuwan Inggris sebagai terobosan besar untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang mengalami gejala berat.
Uji klinis dilakukan oleh tim dari Universitas Oxford pada 2.100 pasien yang dipilih secara acak dari sejumlah rumah sakit.
Seluruh pasien tersebut diberikan dosis 6 miligram dexamethasone per hari selama 10 hari berturut-turut, baik diminum langsung ataupun melalui suntikan.