Lagi Viral: Pilu, Bayi PDP Meninggal Dunia Karena Tak Kuat Melawan Corona, Orangtuanya Kini Harus Terima Nasib Isolasi Diri di Kebun

By Stylo Indonesia, Sabtu, 20 Juni 2020 | 11:06 WIB
(Ilustrasi) Lagi Viral: Pilu, Bayi PDP Meninggal Dunia Karena Tak Kuat Melawan Corona, Orangtuanya Kini Harus Terima Nasib Isolasi Diri di Kebun (freepik.com)

Stylo.ID - Virus corona hingga saat ini masih menjadi momok menakutkan bagi seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.

Seakan tak pandang usia, virus yang satu ini bisa terjangkit oleh siapapun.

Termasuk para bayi hingga lansia.

Belum lama ini, viral kisah bayi perempuan berusia 4 bulan yang meninggal dunia karena tak kuat melawan ganasnya virus corona.

Bayi perempuan ini sempat dirawat di ruang isolasi RSUD Mempawah Kalimantan Barat, Rabu, (17/06) pukul 11.00 WIB.

Bayi tersebut dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan covid-19.

Baca Juga: Lagi Viral: 14 Pedagang Dinyatakan Positif Covid-19, Pasar Kebayoran Lama Ditutup Sementara Mulai Hari Ini

Kemudian, berdasarkan protokol kesehatan pula, kedua orangtuanya harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Kapolres Mempawah AKBP Tulus Sinaga mengatakan, saat ini, kedua orangtua bayi tersebut telah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di dalam pondok di kebun karet, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

"Dengan penuh kesadaran sendiri, kedua orangtuanya menjalankan prosedur isolasi mandiri di pondok ladang kebun getah miliknya," kata Tulus, Kamis (18/6/2020).

Menjalani isolasi di tengah hutan, setelah kehilangan seorang anak itu tidak mudah.

Karenanya, kepolisian mengapresiasi sikap kedua orangtua itu atas sikap kepatuhan dan kesadaran mereka memahami protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Lagi Viral: Penyebab Wajah Malah Berjerawat dan Kusam Meski di Rumah Aja

"Tindakan dan sikap ini menjadi teladan bagi seluruh masyarakat. Sikap ini sangat luar biasa,” ujar Tulus.

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menjelaskan kronologi penanganan bayi perempuan 4,5 bulan yang meninggal dunia dengan status PDP di RSUD Mempawah.

“Menurut dokter spesialis anak yang merawat, bayi tersebut masuk rumah sakit Kamis (11/6/2020) malam. Dari hasil pemeriksaan klinis dan rontgen ditegakkan diagnosis pneumonia dan rapid test-nya non-reaktif,” kata Harisson kepada wartawan, Rabu sore.

Menyayat Hati, Bayi PDP Covid-19 Usia 4 Bulan Ini Tak Kuat Melawan Corona dan Meninggal Dunia, Orangtuanya Terpaksa Diisolasi di Kebun! (Kompas.com)

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pasien ditetapkan sebagai PDP dan dirawat di ruang isolasi RSUD Mempawah.

Harisson melanjutkan, pada Senin (15/6/2020) dilakukan rontgen ulang, hasilnya masih pneumonia.

Baca Juga: Lagi Viral: Geger Foto Makam di Pinggir Jalan dalam Gang Sempit, Pak Lurah Setempat Beri Penjelasan

Kemudian pasien dilakukan penanganan untuk pneumonia-nya.

“Dokter menduga bahwa, di samping pneumonia, bayi ini juga menderita jantung, karena pada saat menangis anak ini bertambah sesak,” ujar Harisson.

Menurut dia, pada Senin dan Selasa (15-16/6/2020) kemarin, sampel lendir tenggorokan pasien diambil untuk dikirim ke Dinkes Kalbar.

“Namun siang tadi pasien meninggal dunia. Swab pasien ini masih di RS Rubini di Mempawah, belum sempat diantarkan ke Dinkes Kalbar,” ungkap Harisson.

Baca Juga: Lagi Viral: Sebelum Terkena Badai Kasus 'Geprek Bensu', Ruben Onsu Ternyata Sempat Bersumpah Berani Larang Sarwendah Lakukan Hal Ini!

Sementara itu, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian mengatakan, sejauh ini, belum diketahui apakah bayi tersebut pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif corona atau tidak.

Sehingga, penetapan status PDP hanya berdasarkan diagnosa tim dokter RSUD Rubini Mempawah.

“Yang menentukan PDP itu adalah tim dokter di RSUD Rubini Mempawah, ada dokter radiologi, dokter penyakit dalam dan lain-lain,” kata Mukhtar. (Nisa Stylo)

(*)

Artikel ini sudah tayang di GridStar dengan judul Menyayat Hati, Bayi PDP Covid-19 Usia 4 Bulan Ini Tak Kuat Melawan Corona dan Meninggal Dunia, Orangtuanya Terpaksa Diisolasi di Kebun!

Penulis: Tiur Kartikawati Renata Sari