Jika saya terinfeksi, saya bisa mentransmisikan penyakit tersebut kepada Anda,” tutur Howard Weiss, Profesor Biologi dan Matematika di Penn State University.
Studi yang dilakukan pada 2018 tersebut membuktikan bahwa mayoritas penumpang meninggalkan bangkunya untuk dua hal, yaitu berjalan ke toilet atau mengecek tempat penyimpanan barang di atas kepala.
Sebanyak 38 persen penumpang meninggalkan bangkunya setidaknya sekali.
Sementara itu, sebanyak 24 persen penumpang meninggalkan bangku lebih dari sekali.
Sisanya, sebanyak 38 persen penumpang tidak beranjak dari bangkunya sama sekali.
Bangku dekat jendela Penelitian yang sama membuktikan bahwa penumpang yang duduk di bangku dekat jendela memiliki jumlah interaksi yang lebih sedikit dibanding bangku lainnya.
Penumpang di bangku dekat jendela memiliki jumlah interaksi sekitar 12, sedangkan penumpang di bangku tengah memiliki sekitar 58 interaksi dan penumpang di bangku gang memiliki 64 interaksi.
Memilih bangku di dekat jendela menjadi cara yang cukup baik untuk mencegah interaksi dan transmisi virus SARS-CoV-2.
Namun, kasusnya akan berbeda apabila orang yang terinfeksi adalah kru kabin.
Interaksi yang dilakukan antara kru kabin dan penumpangnya berlangsung lebih lama, sehingga risiko tertular penyakit semakin besar.
“Itulah mengapa kru kabin yang sakit tidak boleh terbang,” tambah Weiss.
Lalu, bagaimana jika Anda akan bepergian menggunakan pesawat? Apa pun peraturannya, cobalah aplikasikan rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terhadap pencegahan penyakit menular di pesawat.
Baca Juga: Lagi LDR Gara-gara Corona? Inilah Tips Sexting dengan Pasangan untuk Salurkan Hasrat Seksual
Langkah-langkah tersebut mencakup cuci tangan atau membawa hand sanitizer, serta menggunakannya setiap kali Anda menyentuh permukaan benda.
Hal ini karena virus SARS-CoV-2 terbukti hidup di permukaan benda antara tiga hingga 12 jam lamanya.
Kalian juga harus menjaga jarak sebisa mungkin dengan penumpang lain, termasuk kru kabin. Jangan sentuh wajah apabila tidak darurat ya, Stylovers! (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penelitian Beberkan Cara Virus Corona Menyebar dalam Pesawat",
Penulis : Sri Anindiati Nursastri