Stylo.ID - Beberapa orang seringkali dibuat terkecoh dengan rasa nyeri di kepala.
Sebagian orang menganggap jika sakit kepala dan vertigo memiliki rasa nyeri yang sama.
Padahal, sakit kepala (cepalghia) dan vertigo adalah dua kondisi yang berbeda.
Baca Juga: Benarkah Gairah Seks Akan Meningkat Instan Hanya dengan Saling Menggesekan Hidung? Ini Kata Pakar!
Oleh karena itu, tata laksana pengobatannya juga berbeda.
"Jarang pasien yang datang dengan vertigo. Bilangnya vertigo tapi sebenarnya cepalghia atau sakit kepala," kata dokter spesialis saraf dari RS Eka Hospital Cibubur, Yonathan Andrian dalam sesi webinar, Rabu (3/6/2020) seperti yang dilansir Stylo.ID dari Kompas.com.
Sakit kepala
Yonathan menyebutkan, sakit kepala memiliki gejala seperti nyut-nyutan dan tegang.
Sakit kepala dibagi menjadi dua tipe, yakni primer dan sekunder.
Sakit kepala primer terjadi karena penyakit dari kepala itu sendiri dan terbagi lagi menjadi tiga tipe, yakni:
- Sakit kepala cluster: biasa terjadi di area mata dan malam hari disebabkan masalah saraf.
- Migrain: sakit kepala hebat yang biasa dialami perempuan usia 20-30 tahun pada satu bagian kepala, dan
- Tension (tegang): dipicu oleh masalah seperti stres hingga kondisi kurang sehat, yang biasanya bisa diatasi dengan minum obat sakit kepala biasa.
Baca Juga: Orang yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Dilarang Bercinta Selama 1 Bulan, Ini Alasan Menurut Pakar!
Sementara sakit kepala sekunder disebabkan sakit pada organ lain di sekitar kepala.
Misalnya, karena sinusitis, sakit gigi, infeksi mata, dan lainnya.
Vertigo
Pasien yang datang karena vertigo cenderung tidak memiliki gejala awal yang menentu, namun utamanya merasakan ruangan seperti pusing berputar, merasa akan terjatuh saat berjalan, muntah, melihat ukuran orang menjadi berbeda-beda, hingga telinga berdenging.
Gejala-gejala ini tidak menentu dan bisa dialami sekaligus atau hanya beberapa saja.
"Tapi yang utama biasanya memutar, kayak lagi mabuk kendaraan," ungkap Yonathan.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Bila Terlanjur Kontak dengan Pasien Positif Corona? Simak Penjelasan Pakar!
Jika sakit kepala yang dialami sangat hebat dan terjadi terus-menerus, konsultasikan dengan dokter dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hal ini penting untuk mencari tahu apakah sakit kepala yang dialami adalah sakit biasa atau berbahaya. (*) Dinda Stylo