Penantian Berujung Kecewa, WHO Sebut Vaksin Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Ada, Ini yang Seharusnya Dilakukan Manusia untuk Mengatasi Ancaman Covid-19!

By Stylo Indonesia, Rabu, 6 Mei 2020 | 16:25 WIB
Penantian Berujung Kecewa, WHO Sebut Vaksin Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Ada, Ini yang Seharusnya Dilakukan Manusia untuk Mengatasi Ancaman Covid-19! (Pinterest)

 

Stylo.ID - Setelah lama dinanti, WHO justru beri kabar mengecewakan soal vaksin virus corona.

Yap, dunia seakan menantikan kemunculan vaksin virus corona yang dapat menekan angka pasien Covid-19 yang kian bertambah dari hari ke hari.

Berbagai penelitian juga telah dilakukan demi menciptakan vaksin virus corona ini.

Baca Juga: Berita Baik! 1.954 Pasien Dinyatakan Sembuh dari Infeksi Virus Corona, Terbanyak di Lima Provinsi Ini?

Ilustrasi virus corona (Pinterest)

Namun, dilansir Stylo.ID dari Intisari.ID, lebih dari 4 bulan virus corona 'menyerang' umat manusia, vaksin Covid-19 belum juga mulai digunakan untuk manusia secara umum.

Sementara itu, korban virus corona terus berjatuhan dari hari ke hari.

Jutaan manusia di dunia pun telah terinfeksi virus tersebut.

Sedikit saja kabar tentang kemajuan produksi vaksin terdengar, maka menjadi angin segar bagi masyarakat dunia.

Sayangnya, baru-baru ini kabar sebaliknya justru tersiar.

Melansir Foxnews melalui Tribunnews, dr. David Nabaroo, seorang ahli kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa vaksin untuk virus corona kemungkinan tak akan pernah ada.

Baca Juga: Rejeki Nomplok! Meski Dilanda Pandemi Virus Corona, Ini 3 Zodiak Paling Beruntung di Bulan Mei 2020

Perwakilan WHO yang juga profesor kesehatan dunia di Imperal College London ini berkata bahwa masyarakat nantinya harus tetap bisa menjalani kehidupan seperti biasa, dengan catatan harus tetap waspada akan ancaman virus corona.

Pada Minggu (3/5/2020) dalam sebuah wawancara, Nabarro menegaskan bahwa ada jenis virus yang tidak memiliki vaksin.

Meski berbagai pihak kini masih terus melakukan uji coba terhadap vaksin corona.

Beberapa kalangan medis pun optimis bahwa vaksin tersebut akan segera tercipta.

Di sisi lain, virus corona bermutasi begitu cepat sehingga sifatnya sulit diprediksi.

Baca Juga: Sekretaris AS Akhirnya Buka Suara Soal Bocornya Dokumen Rahasia yang Ungkap Asal Pertama Virus Corona, dari Wuhan Atau Bukan?

"Ada beberapa virus yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya," ungkap Nabarro.

Nabarro berharap masyarakat tidak terlalu berharap akan adanya vaksin untuk corona.

"Kita tidak bisa membuat kemungkinan yang mutlak bahwa kelak akan ada vaksin atau tidak akan ada vaksin," terangnya.

Sementara itu, Pihak pusat penelitian penyakit menular di Universitas Minnesota baru-baru ini berpendapat bahwa pandemi Covid-19 akan bertahan hingga 2 tahun ke depan.

Bahkan bisa jadi corona menjadi wabah berkala di seluruh dunia.

Menurutnya, penyelesaian wabah corona ini sulit dilakukan lantaran adanya orang-orang positif namun tanpa gejala.

Baca Juga: Miris! Seorang Kakek Reaktif Corona Meninggal di Angkot Karena Ditolak Rumah Sakit

Di tengah harapan akan hadirnya vaksin virus corona yang seolah menurun, apa yang bisa dilakukan masyarakat?

Seperti yang sudah selama ini kita lakukan, social distancing menjadi upaya yang bisa dilakukan.

Pendapat ini juga didukung oleh dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Infeksi.

Fauci mengklaim bahwa dunia tak akan bisa kembali seperti sebelum corona menyerang.

"Kelak jika kondisi dunia mulai pulih, kita akan kembali ke titik di mana kita bisa kembali bermasyarakat," kata Fauci.

Baca Juga: Miris! Balita 1 Tahun di Malang Positif Corona Hanya Karena Hal Sepele Ini?

"Jika Anda ingin kembali ke masa seperti sebelum corona menyerang, masa itu tak akan pernah terjadi lantaran ancaman ini akan terus ada," tegasnya. (*) Dinda Stylo

Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul "Lama Dinanti, Ahli Kesehatan WHO Justru Sebut Jika Vaksin Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Ada, Ini yang Harus Dilakukan Umat Manusia untuk Mengatasi Ancaman Covid-19"Penulis: Khaerunisa