Lebih buruknya, tuduhan itu diizinkan berkembang di media sosial China yang dikontrol ketat.
Di Venezuela, Presiden Nicolás Maduro menyarankan virus itu sebagai bioweapon Amerika yang ditujukan untuk China.
Sedangkan di Iran, para pejabat menyebut wabah virus corona sebagai rencana untuk menekan pemungutan suara di sana.
Bahkan gerai-gerai yang mendukung pemerintah Rusia, termasuk cabang-cabang di Eropa Barat, telah mempromosikan klaim bahwa Amerika Serikat merekayasa virus untuk merusak ekonomi China.
Klaim sesat juga merebak di Italia, sebagai negara dengan angka kasus virus corona tertinggi di Eropa.
Matteo Salvini, pemimpin Partai Liga anti-migran Italia, menulis di Twitter bahwa China telah merancang "supervirus paru-paru" dari "kelelawar dan tikus."
Presiden Jair Bolsonaro dari Brasil telah berulang kali mempromosikan pengobatan virus corona yang tidak terbukti, dan menyiratkan virus itu kurang berbahaya daripada yang dikatakan para ahli.
Facebook, Twitter dan YouTube semuanya mengambil langkah luar biasa untuk menghapus unggahan tentang klaim sesat terkait virus corona tersebut. (*) Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari Senjata Biologis hingga 5G, Ini Teori Konspirasi Sesat tentang Corona"