Haruskah Bersuara Saat Bercinta? Simak Manfaatnya Menurut Terapis Seks!

By None, Jumat, 17 April 2020 | 18:25 WIB
Haruskah Bersuara Saat Bercinta? Simak Manfaatnya Menurut Terapis Seks! (Pinterest)

Stylo.ID - Bagi beberapa orang bersuara saat bercinta memberi sensasi tersendiri saat bercinta.

Namun, beberapa orang justru menahan desahan saat bercinta hanya karena malu.

Terlebih bagi perempuan yang terkadang sengaja menahan suara tersebut karena malu dengan pasangannya.

Baca Juga: 4 Posisi Bercinta di Kamar Mandi Serta Cara Melakukannya Agar Aman dan Lebih Bergairah

Padahal, seperti yang dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, menurut Susan Block, terapis seks Amerika Serikat dan pendiri Institute for the Erotic Arts & Sciences, dalam bukunya The 10 Commandments of Pleasure, mengekspresikan kenikmatan seks dengan lenguhan dan jeritan-jeritan kecil nan manja sangat disarankan.

Mengapa? Karena erangan, rintihan, desahan, dan lenguhan saat bercinta akan mengantarkan kamu dan pasangan ke puncak sensasi yang luar biasa.

Ungkapan suara juga memiliki pengaruh terhadap diri sendiri dan pasangan pasangan dalam mencapai kepuasan seksual.

Selain itu, desahan dan lenguhan menandakan ekspresi kebebasan dan kepuasan bercinta bersama pasangan.

Baca Juga: Fakta Menakjubkan! Meghan Markle dan Pangeran Harry Tenyata Pernah Bercinta Tanpa Henti Setiap Hari

Perlunya bersuara Dalam penelitian yang dimuat di situs WebMD.com, Dr Roy Levin MD, ahli biomedik dan seksologis Amerika menyebutkan bahwa setidaknya ada empat alasan mengapa seseorang mengeluarkan suara-suara tertentu sewaktu melakukan aktivitas seksual. Alasan itu antara lain:

1. Menyampaikan informasi

Baik disadari atau tidak, setiap orang memang mengeluarkan suara-suara saat bercinta untuk memberi tahu pasangan tentang apa yang terjadi dalam hubungan seks.

Seseorang akan mengeluarkan suara untuk menunjukkan apa yang dia suka dan tidak, mau lebih atau kurang stimulasi yang  diterima, juga saat menjelang dan sedang orgasme.

2. Meningkatkan gairah

Suara yang bersifat seksual terbukti bisa menambah gairah, baik pada kamu yang bersuara maupun pada pasangan yang mendengarnya.

Mengapa? Karena semakin kamu berekspresi dengan suara, ini bisa memberi sinyal pada pasangan bahwa kamu menikmati seks yang dia berikan, terutama suara-suara menjelang orgasme.

Begitu pula sebaliknya, jika kamu dapat merangsang pasangan dengan baik, dan dia mengeluarkan suara atau melakukan gerakan fisik tak terkendali, maka kamu akan semakin bersemangat dalam beraksi.

Baca Juga: Deretan Manfaat Bercinta di Pagi Hari, Praktekin dengan Pasangan yuk!

3. Menambah kenikmatan

Menambah kenikmatan atau istilah kerennya amplifikasi hedonik.

Menurut Levin, suara dalam seks bisa menambah kenikmatan bukan karena suara itu sendiri, melainkan karena dampaknya terhadap pernafasan.

Ketika seseorang sudah sangat bergairah dan mendekati orgasme, biasanya suara meningkat semakin cepat dan dalam, atau istilahnya hiperventilasi.

Keadaan ini sendiri bisa menghantarkan seseorang dari euforia ringan sampai kondisi mirip trans (kondisi seseorang terputus hubungan dengan sekelilingnya, atau keadaan tidak sadar).

4. Sinkronisasi sistem gairah

Dengan membuat suara saat bercinta, kamu seolah menyinkronkan sistem gairah di tubuh.

Jadi, suara itu seperti pesan yang dikirimkan ke seluruh tubuh dengan hasil berupa peningkatan gairah sebagai respons.

Meskipun demikian, mengeluarkan suara untuk mengekspresikan kenikmatan seksual bukanlah suatu keharusan.

Baca Juga: Virus Corona Menular Lewat Aktivitas Bercinta, Bisakah? Ini Penjelasan Pakar Medis!

Banyak juga pasangan yang memilih untuk menahan suaranya, walaupun sebenarnya tanpa diikuti kekhawatiran akan didengarkan orang lain.

Menurut Ian Kerner, terapis seks yang juga penulis She Comes First, ketika wanita mencapai orgasme, mereka menjadi lebih fokus pada apa yang sedang dilakukan, dan akhirnya mampu memaksimalkan kenikmatannya.

"Orang yang tetap tenang saat berhubungan seks kemungkinan sedang bersiap mendapatkan orgasmenya. Justru orang yang sering menjerit-jerit dan merintih-rintih itu mungkin hanya berpura-pura," katanya.

Nah, kalau kamu tipe yang bersuara nggak nih, Stylovers, saat bercinta? (*) Dinda Stylo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Haruskah Bersuara Saat Bercinta?"