Anak Babi di China Disuntik Virus Corona Kemudian Menjadikannya Makanan untuk Babi Lainnya, Apa Tujuannya?

By Stylo Indonesia, Kamis, 16 April 2020 | 20:36 WIB
Virus corona (gridhealth)

Para ilmuwan dalam penelitian itu menuliskan, "Studi ini menyoroti pentingnya mengidentifikasi keanekaragaman dan distribusi virus corona kelelawar untuk mengurangi wabah di masa depan."

Meskipun diyakini bahwa lonjakan terjadi setelah virus itu menyebar dari hewan ke manusia.

Baca Juga: Mengerikan! Jasad Menumpuk dan Bergelimpangan Tak Karuan, Beginilah Isi Rekaman Rahasia Situasi Rumah Sakit di Amerika Serikat di Tengah Pandemi Virus Corona

Namun beberapa meyakini bahwa virus itu sebenarnya buatan dan lepas dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Menurut Daily Mail, pemerintah Inggris tak bisa mengabaikan tuduhan tentang virus yang lolos dari laboratorium.

Meskipun pada kenyataanya China berulang kali menyangkal tuduhan itu.

Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona dijuluki The 1000 Faces Disease, atau penyakit 1000 muka karena gejalanya yang beragam. (Thinkstock)

 

Sementara mereka mengatakan dengan tegas bahwa tidak ada kebocoran virus terjadi di laboratorium China.

Laboratorium yang meneliti virus corona itu dibuat pada tahun 2002 dan 2003 setelah wabah SARS muncul.

Pakar keamanan hayati AS Profesor Richard Ebright dari Institute Mikrobiologi Warksman Universitas Rutgers, New Jersey, AS mengatakan.

 

Bahwa jika virus itu tidak diciptakan di laboratorium, virus itu bisa lolos dari sana ketika dianalisis.

Baca Juga: Benarkah Virus Corona Bisa Menyebar di Kolam Renang dan Pantai? Ini Penjelasannya