Benarkah Jasad Korban Virus Corona Bisa Tularkan Covid-19 pada Orang yang Masih Hidup? Ini Penjelasannya

By None, Rabu, 15 April 2020 | 12:05 WIB
Benarkah Jasad Korban Virus Corona Bisa Tularkan Covid-19 pada Orang yang Masih Hidup? Ini Penjelasannya (Freepik.com)

Stylo.ID - Wabah penyakit yang diakibatkan oleh adanya virus Corona kini tengah menghantui berbagai masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, Indonesia kini telah memiliki 4.839 kasus pasien positif Corona dengan 459 korban meninggal dunia, dan 426 pasien telah berhasil sembuh.Dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, Indonesia kini telah memiliki 4.839 kasus pasien positif Corona dengan 459 korban meninggal dunia, dan 426 pasien telah berhasil sembuh.

Para ahli dan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta masyarakat di seluruh dunia untuk menerapkan jarak sosial, demi mencegah penyebaran Covid-19 dari satu orang ke orang lain.

Namun pertanyaan lanjutan yang muncul adalah, mungkinkah penularan terjadi dari jasad korban yang meninggal dunia karena Covid-19?

Baca Juga: Kabar Baik Terbaru untuk Indonesia, Baru 4 Hari PSBB Diterapkan di Jakarta, Jumlah Pasien Sembuh dari Virus Corona Langsung Meningkat Tajam

Baru-baru ini, sebuah laporan dari para ilmuwan di Thailand menemukan kasus pertama dari jasad yang mentransmisikan virus corona kepada seseorang yang masih hidup.

Kasus tersebut dijelaskan pada hari Minggu di Journal of Forensic and Legal Medicine, di mana di dalamnya dilibatkan pemeriksa medis forensik di Bangkok yang terjangkit virus tersebut.

Won Sriwijitalai dari RVT Medical Center di Bangkok dan Viroj Wiwanitkit dari Hainan Medical University di China memberi penjelasan.

Disebutkan, tidak mungkin karyawan tak dikenal itu terinfeksi virus dari seseorang yang masih hidup, karena ada komunitas terbatas yang tersebar di Thailand.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Wulan Guritno Endorse Masker Kain Bikin Salah Fokus Netizen Hingga Ahli Tarot Sebut Ada Berkah Tak Terduga Setelah Wabah Virus Corona

"Kecil kemungkinan para profesional kedokteran forensik melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi. Namun, mereka memang melakukan kontak pada sampel biologis dan mayat."

Namun, tidak dijelaskan berapa lama virus dapat berada di dalam tubuh seseorang yang sudah meninggal.