Waspada! Bulan Ramadhan Dikhawatirkan Jadi Sarana Penyebaran Virus Corona, Simak Penjelasan Pakar Epidemiologi

By Ristiani Theresa, Selasa, 7 April 2020 | 11:43 WIB
Pakar Epidemiologi menyebutkan jika pada bulan Ramadhan dikhawatirkan akan jadi sarana penyebaran virus Corona (KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES)

Stylo.ID - Berbagai cara dilakuakn untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.

Selain menjaga kebersihan dan social distancing, cara yang juga ampuh untuk mengurangi penyebaran virus Corona adalah tidak beraktivitas di luar rumah.

Namun langkah tersebut dikhawtirkan tidak lagi efektif saat Ramadhan yang jatuh di bulan April hingga Mei.

Pasalnya seperti yang diketahui, bulan Ramadhan identik dengan melakukan kegiatan keagamaan secara bersamaan, buka puasa bersama hingga kumpul dengan sanak saudara dan mudik.

Baca Juga: Awas! Penderita Diabetes Beresiko Tinggi Tertular Virus Corona, Gula Justru Malah Langka di Pasaran, kok Bisa?

Hal itu pun membuat sebagian pakar merasa cemas, hingga buka suara.

Nah, salah satunya dalah seorang pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Iwan Ariawan.

Iwan Ariawan seorang pakar Epidemiologi Universita Indonesia saat menjadi narasumber di program acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV (Youtube Kompas TV)

Menurutnya puncak penyebaran virus Corona di Indonesia kemungkinan besar terjadi di bulan April ini, seperti yang diungakpaknnya saat menjadi narasumber di acara Kompas TV program Sapa Indonesia Malam, Minggu (5/4/2020).

"Pada model kami, jika pemerintah tidak melakukan apa-apa, jadi dalam skenario terburuk itu kita akan mencapai puncak dari epidemi corona pada pertengahan April," kata Iwan.

Baca Juga: Bukan Bulan April, Ahli Tarot ini Ungkap Ramalan Berbeda Kapan Berakhirnya Wabah Virus Corona

Sang Pakar Epidemiologi kembali menjelaskan dari hasil penelitiannya, puncak Covid-19 ini bisa saja bergeser jika pemerintah melakukan intervensi yang tepat.

"Kemudian, kalau dari model itu puncaknya juga akan bergeser, puncak ini bergeser itu lebih baik. Karena memberikan kesempatan kita untuk bersiap-siap," kata Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia tersebut.

"Karena yang mengkhawatirkan dari masalah epidemi Covid-19 adalah jumlah pasien yang nanti butuh perawatan di rumah sakit dan perlu perawatan intensif, ini yang akan membebani fasilitas kesehatan kita," tambahnya.

Nah, selain itu Stylovers, Iwan Ariawan mengatakan apabila pemerintah bisa menangani wabah ini dengan baik, maka wabah virus Corona di Indonesia diperkirakan akan akan usai pada akhir Mei atau awal Juni.

Iwan Ariawan seorang pakar Epidemiologi Universita Indonesia saat menjadi narasumber di program acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV (Youtube Kompas TV)

Baca Juga: Waspada! Meski Diam di Rumah, Ternyata ada Risiko Penularan Virus Corona Lewat 3 Hal Sepele ini

"Kalau dari model yang kami buat dilakukan intervensi yang baik, ini kasusnya akan berkurang di akhir Mei atau awal Juni. Tapi dengan catatan itu intervensinya dilakukan dengan intensif dan kita bisa menjaga penyebarannya," ucap Iwan.

Tapi walau begitu, Iwan mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan mudik Lebaran terlebih dahulu, karena hal itu justru akan menyebarluaskan virus Corona.

"Yang mengkhawatirkan itu ada bulan Ramadan, ada Lebaran di mana ada kebiasaan kita di mudik, pulang kampung itu jadi sarana penyebaran Covid-19 ini," ungkapnya.(*)

Baca Juga: Waspada, Mata Merah Jadi Salah Satu Gejala Terserang Virus Corona, Simak Penjelasannya!