Bak Petir di Siang Bolong, Gelombang Dua Virus Corona Menurut Pakar UI dapat Terjadi di Indonesia Jika Hal Ini Tak Segera Dilakukan

By None, Senin, 6 April 2020 | 13:37 WIB
Ilustrasi petugas medis yang bersiap tangani pasien corona (Tribunnews)

Stylo.ID - Penanganan pencegahan persebaran virus Corona saat ini sedang gencar dilakukan di Indonesia.

Hal tersebut tentu berkaitan dengan meningkatnya data yang dirilis oleh pihak pemerintah pusat mengenai peningkatan pasien positif di Indonesia.

Kasus per Minggu (5/4/2020) malam, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 181 kasus, sehingga totalnya kini mencapai 2.273 kasus.

Melihat hal itu, pemerintah pun terus gencar menerapkan sejumlah kebijakan demi menekan angka tersebut.

Baca Juga: 5 Ciuman Mematikan Paling Berbahaya di Dunia, Kamu dan Pasangan Harus Hati2 ya!

Mulai dari mengimbau psychical distancing, bekerja dari rumah, meliburkan sekolah, hingga melarang adanya keramaian.

Sayangnya, menurut Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Iwan Ariawan, menilai upaya yang dilakukan oleh pemerintah masih kurang ketat.

Hal tersebut disampaikan Iwan Ariawan di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Minggu (5/4/2020) kemarin.

Baca Juga: Jelas Saja Pasien COVID-19 Terus Bertambah, Penelitian Terbaru Temukan Virus Corona Bisa Menyebar Hingga Jarak Sejauh Ini

Menurut Iwan Ariawan, saat ini Indonesia perlu melakukan pembatasan sosial berskala besar dengan ketat.

"Menurut kami belum, karena intervensi intensif itu kita perlu melakukan social distancing dalam skala besar dan ketat. Jadi artinya harus diawasi bukan hanya sukarela," ujar Iwan.

Selain itu, Iwan juga mengatakan pemerintah seharusnya melakukan tes Covid-19 secara besar-besaran, namun tepat sasaran dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Baca Juga: Waspada, Mata Merah Jadi Salah Satu Gejala Terserang Virus Corona, Simak Penjelasannya!

"Kemudian kita harus melakukan tes yang banyak untuk mendeteksi orang-orang dengan Covid-19 yang positif, dan segera lakukan isolasi.

Tentunya tes itu dilakukan juga pada orang-orang yang tepat dengan metode yang akurasinya tinggi," jelasnya.

Tak berhenti sampai di situ, Iwan pun mengingatkan pemerintah agar menyiapkan fasilitas kesehatan yang memadai.

Baca Juga: Cegah Kelebihan Berat Badan Selama Social Distancing dengan Melakukan Olahraga Mudah Berikut Ini #DiRumahAjaBisaCantik

Baca Juga: Kelamaan #DiRumahAja Bikin Halu? Rossa Pamer Foto Nikah dengan Bintang Korea Pakai Baju Pengantin Jawa

"Kemudian kita juga harus menyiapkan fasilitas kesehatan kita, supaya nanti ini siap untuk pasien Covid-19 yang perlu dirawat di rumah sakit, apalagi yang perlu perawatan intensif itu yang perlu kita siapkan," sambungnya.

Pasalnya, jika pemerintah kurang berperan terhadap masalah ini, maka tak menutup kemungkinan tingkat kematian yang terjadi akan semakin tinggi.

"Kalau kita tidak melakukan intervensi intensif, yang paling jelas kita akan lihat nanti adalah kematian akibat Covid-19 akan meningkat," ujarnya.

Baca Juga: Bahaya Main Hp Seharian Selama #DiRumahAja yang Wajib Kamu Ketahui!

Bahkan, bukan tidak mungkin gelombang dua penyebaran virus corona akan terjadi dan menyebar ke daerah-daerah.

"Jika kita tidak melakukan intervensi intensif untuk mencegah penularan Covid-19 ini, nanti akan lihat epedemi kita berakhir, second wave akan menyebar ke daerah-daerah.

Itu yang lebih khawatir, karena nanti dia (Covid-19) menyebar kita tahulah di Indonesia fasilitas kesehatan tidak merata. Kita khawatir menyebar ke daerah-daerah di mana fasilitas kesehatannya minim, akan mempertinggi angka kematian kita," pungkasnya.

Duh, semoga wabah virus corona bisa segera berakhir ya, Stylovers. (*) Cece

Artikel ini telah tayang di nakita.grid.id dengan judul "Bak Petir di Siang Bolong, Pakar UI Tiba-tiba Peringatkan Gelombang Dua Virus Corona Dapat Terjadi di Indonesia Jika Hal Ini Tak Buru-buru Dilakukan" Penulis: Ratnaningtyas Winahyu

link: https://nakita.grid.id/read/022092896/bak-petir-di-siang-bolong-pakar-ui-tiba-tiba-peringatkan-gelombang-dua-virus-corona-dapat-terjadi-di-indonesia-jika-hal-ini-tak-buru-buru-dilakukan