Hal itu dapat terjadi jika swab test yang dilakukan menggunakan alat yang kurang akurat untuk mengumpulkan sampel virus.
Kemungkinan lain adalah tes yang tidak bereaksi bagus pada DNA, sehingga sisa virus malah mendominasi hasil tes yang membuat positif.
"Kemungkinan ada hasil positif palsu dalam tes ini," ujar dr Jeffrey Shaman, seorang profesor ilmu kesehatan lingkungan di Universitas Columbia.
Baca Juga: Pangeran Charles Positif Terjangkit Virus Corona COVID-19, Bagaimana Keadaan Ratu Elizabeth?
Jeffrey juga sempat mengadakan penelitian pemodelan yang menunjukkan, penularan antarindividu tanpa gejala adalah pendorong berkembangnya COVID-19 di Wuhan. (*)
Artikel ini telah tayang di Nova.ID dengan judul "Sekitar 10% Pasien di Wuhan Kembali Positif Terjangkit Covid-19 Setelah Sempat Dinyatakan Sembuh" Penulis: Presti