Berikut penjelasannya dikutip dari Kompas.com.
Robert Amler, Dekan Fakultas Ilmu dan Praktek Kesehatan di New York Medical College dan mantan kepala petugas medis CDC, memberikan jawabannya.
Dia mengatakan, durasi virus tergantung pada kain, karena beberapa bahan lebih renggang daripada yang lain.
"Beberapa peneliti percaya serat dalam bahan berpori menangkap partikel virus, mengeringkannya, dan memecahnya," kata Amler.
"(Lalu) permukaan halus seperti kulit dan vinil dapat dibersihkan," sambung dia.
Dr. Janette Nesheiwat menilai agar bahan polyester seperti spandex dapat menahan kuman lebih lama dari pada kain berbahan dasar katun yang "bernapas".
Sehingga, dengan demikian penting untuk mencuci legging, pakaian dalam, dan gaun dengan seksama.
"Bahan spandex seperti polyester dapat menahan kuman lebih lama dari kain berbahan dasar katun, tetapi semua jenis kain dapat terkontaminasi," kata Nesheiwat.
Sementara, Winner menekankan, penelitian yang sudah dilakukan sejauh ini tentang Covid-19 mengungkap tentang kemampuan virus bertahan di permukaan kardus, baja, tembaga dan plastik.
"Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular telah memberi tahu kami bahwa beberapa virus dapat tetap aktif setelah 2-3 hari pada plastik dan stainless steel, 24 jam di atas kardus, dan empat jam di atas tembaga," kata dia.
Jadi, sadarilah bahwa beberapa kancing, ritsleting, dan perangkat keras pakaian lainnya dapat dibuat dari bahan-bahan itu.
Yang terpenting dari semuanya, kita harus rajin mencuci baju dan tangan kita, serta jauhi kontak langsung dengan wajah.
Stay safe, stay healthy, dan keep positive ya, Stylovers? (*)