Inneke Chandra: Menyempurnakan Kecantikan dengan Keterbatasan Sebagai Makeup Artist Penyandang Disabilitas #InspirasiCantik

By Livia, Jumat, 29 November 2019 | 16:08 WIB
Inneke Chandra: Menyempurnakan Kecantikan dengan Keterbatasan Sebagai Makeup Artist Penyandang Disabilitas #InspirasiCantik (dok. Pribadi)

 

 

Stylo.ID – Bangkit dari ejekan dan keterpurukan menjadi sepenggal kisah yang dirasa Inneka Chandra patut dibagikan dan disampaikan kepada khalayak agar terus semangat menjalani kehidupan.

Dari keterbatasan yang ia miliki, Inneke berhasil mengejar cita-citanya dan kini menemukan passionnya. Tak hanya itu saja, Inneke pun sukses mendulang rezeki dari profesi yang begitu ia cintai.

Yuk, baca cerita #InspirasiCantik dari Inneke Chandra selengkapnya.

Rubella Mengubah Hidupku

Potret Inneke Chandra (dok. Pribadi)

Inneke kecil terpaksa menerima kepahitan bahwa ia berbeda dari anak sebaya kebanyakan.

Ya, wanita cantik kelahiran Makassar 21 Mei 1992 silam tersebut tidak dapat mendengar sejak lahir karena terkena virus Rubella.

Saat itu, orangtua Inneke memilih untuk tidak memperlakukan Inneke secara spesial seperti penyandang disabilitas karena keterbatasan pendengaran.

Bukan tanpa sebab, pasalnya orangtua Inneke menginginkan dirinya bisa berinteraksi dengan anak-anak lainnya dengan menyekolahkan Inneke secara formal dari TK hingga Universitas di lembaga pendidikan pada umumnya meskipun mereka sadar betul bahwa suatu hari dirinya akan dihina, diejek atau mungkin dijauhi karena kondisi yang dialami Inneke.

 Baca Juga: Hasniah: Menjalani Takdir dengan Bahagia Sebagai Makeup Artist Penyandang Disabilitas #InspirasiCantik

Dibully Karena Berbeda dengan Teman-teman Lainnya

Pengalaman paling menyedihkan dirasakan Inneke saat ia berada di bangku SMA. Cacian dan hinaan karena kurang mendengar dan selalu memakai alat bantu mendengar senantiasa dilontarkan oleh teman-teman di sekolahnya. Ini belum ditambah dengan pertanyaan yang seringkali diucapkan oleh orang lainnya karena Inneke seharusnya sekolah di lembaga pendidikan berkebutuhan khusus seperti Sekolah Luar Biasa (SLB).

Tidak sampai di situ saja, selama tiga tahun di SMA seorang Inneke pun dianggap orang asing karena belum terlalu lancar berkomunikasi sehingga ia harus lebih banyak memperhatikan gerakan bibir orang lainnya untuk memahami apa maksud perkataan lawan bicaranya. Inneke remaja pun mulai sadar bahwa seharusnya ia mengikuti terapi bicara agar bisa berkomunikasi dengan lebih baik dan lancar.

Baca Juga: Curhatan Asmara Abigail yang Dibully Sejak SMP Karena Punya Kulit Gelap, Tinggalkan Teman yang Toxic!

Keluarga dan Sosok Pengasuh Menjadi Sumber Kekuatan

Yakin benar bahwa ini merupakan cobaan dari Tuhan yang harus ia syukuri dan ia lewati, Inneke yang senantiasa menerima hinaan dan caci maki akhirnya memutuskan untuk mulai tidak menyerah dan terus berpikiran positif.

Beruntungnya, sosok pengasuh dan anggota keluarga menjadi sumber kekuatannya dalam menjalani hari-hari sulit penuh air mata dan kesedihan.

“Kak Yeni adalah pengasuh aku dari kecil hingga sekarang. Kak Yeni sudah seperti keluarga sendiri. Ia selalu memberi dukungan dan semangat untuk sembuh dari trauma bullying secara mental maupun fisik,” cerita Inneke kepada Styloteam.