Tak Perlu Veneer, Ini 3 Cara bahan Alami Untuk Memutihkan Gigi

By Annisa Suminar, Rabu, 25 September 2019 | 14:56 WIB
Tak Perlu Veneer, Ini 3 Cara bahan Alami Untuk Memutihkan Gigi (pinterest.com)

Stylo.ID - Gigi yang putih akan membuat tampilan lebih percaya diri.

Apalagi jika kamu hobi berfoto, senyum merekah dengan gigi putih pasti membuat tampilanmu terlihat semakin cantik.

Namun sayangnya, beberapa faktor seperti makanan, minuman hingga merokoj membuat gigi mulai menguning.

Baca Juga: Tips Makeup Natural Untuk Remaja yang Gampang dan Anti Menor

Untuk itu, cara memutihkan gigi sangatlah diperlukan.

Sebelum melakukan veneer agar gigi terlihat putih, ternyata kamu bisa memutihkannya dengan cara alami.

1. Daun Salam

Daun Salam (thefeetindian.com)

Haluskan daun salam secukupnya, lalu campur dengan kulit jeruk yang sudah kering dan dihaluskan.

Baca Juga: Cuma 3 Langkah! Ini Dia Tips Agar Lipstik Tahan Lama Tanpa Retouch

Tambah sedikit air hingga membentuk adonan seperti pasta, kemudian oleskan adonan tersbeut pada gigi dan diamkan selama 20 menit.

Jika sudah, kumurlah dengan menggunakan air hingga bersih.

2. Kulit Jeruk

Kulit Jeruk (boldsky.com)
Siapkan kulit jeruk secukupnya, kemudian sobek sedikit lalu gosok-gosokan bagian dalam kulit jeruk pada permukaan gigi selama beberapa menit.

Setelah itu bersihkan dengan kumur-kumur pakai air hangat.

Baca Juga: 4 Cara Mudah Agar Parfum Tahan Lama, Sudah Tahu Belum?

Ternyata kulit jeruk mempunyai unsur pemutih yang lembut, dan mampu menghilangkan kotoran atau plak di gigi tanpa membahayakan lapisan email gigi.

3. Brokoli

Brokoli (pinterest.com)

Mengonsumsi brokoli dapat membantu membersihkan dan mengkilapkan gigi.

Selain itu, zat besi pada brokoli memberikan perlindungan terhadap asam yang merusak enamel gigi yang disebabkan oleh bakteri.

Itu adalah beberapa cara alami yang dapat memutihkan gigi kamu, tapi jangan lupa untuk tetap sikat gigi.

Sikat gigilah minimal dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung pemutih yang sudah disetujui oleh spesifikasi standar kedokteran. (*)