Karya Desainer Indonesia Merambah ke Pasar Eropa di Fashion Show LA MODE Sur La Seine à Paris

By Grace Kencana Pranata, Senin, 23 September 2019 | 10:52 WIB
Karya Desainer Indonesia Merambah ke Pasar Eropa di Fashion Show LA MODE Sur La Seine à Paris (Foto : ade_oyot)

 

Stylo.ID - Melanjuti kesuksesan di tahun lalu, Indonesian Fashion Chamber (IFC) kembali menyelenggarakan fashion show skala internasional LA MODE Sur La Seine à Paris di Kota Paris, Perancis pada tanggal 29 September 2019.

LA MODE Sur La Seine à Paris merupakan perspektif baru untuk mempromosikan karya desainer Indonesia dan menggaungkan potensi industri fashion Indonesia ke pasar global, melalui Eropa yang memiliki pengaruh besar terhadap industri fashion dunia.

Ali Charisma selaku National Chairman Indonesia Fashion Chamber berharap melalui event ini diharapkan dapat meyakinkan buyer mancanegara untuk datang dan melihat karya desainer lain di Indonesia serta membuka peluang kerjasama.

Konferensi pers Fashion Show LA MODE Sur La Seine à Paris (Foto : ade_oyot)

Baca Juga: Taruna Kusmayadi Ungkap Alasan Busana Haute Couture Bernilai Fantastis

“Sejalan dengan target Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fashion dunia, LA MODE Sur La Seine à Paris ditujukan untuk memperlihatkan ke tingkat global tentang keunggulan karya desainer fashion Indonesia dengan keragaman dan kekuatan konten lokal yang tidak dimiliki oleh negara lain. Indonesian Fashion Chamber memberikan kesempatan bagi desainer Indonesia yang telah siap merambah pasar global untuk memperkenalkan karyanya di skala internasional,” tutur Ali Charisma.

Koleksi karya desainer Indonesia yang akan dipamerkan dalam fashion show LA MODE Sur La Seine à Paris di Kota Paris, Perancis pada tanggal 29 September 2019 (Foto : ade_oyot)

Fashion show LA MODE Sur La Seine à Paris akan menampilkan karya 18 desainer Indonesia yang mengangkat konten lokal sesuai tren global, meliputi kategori busana konvensional hingga busana muslim, antara lain koleksi dari desainer Deden Siswanto, Ali Charisma, Lenny Agustin, Lisa Fitria, Wignyo Rahadi, Saffana, Defika Hanum, Elva Fauqo, Kebaya Adhikari by Kukuh Hariyawan, ISWI Fashion Academy, Risa Maharani, NBRS Vintage by Temmi Wahyuni, Sofie, Tufiana, Santi Nugraha, OPIEVIE, Threadapeutic by Dina Midiani, dan LNC (Life Needs Colour) by BBPLK Semarang.

Koleksi karya desainer Indonesia yang akan dipamerkan dalam fashion show LA MODE Sur La Seine à Paris di Kota Paris, Perancis pada tanggal 29 September 2019 (Foto : ade_oyot)

Koleksi karya desainer Indonesia yang akan dipamerkan dalam fashion show LA MODE Sur La Seine à Paris di Kota Paris, Perancis pada tanggal 29 September 2019 (Foto : ade_oyot)

Peragaan busana akan ditampilkan di atas kapal pesiar Boreas yang menyusuri Sungai Seine berkeliling Kota Paris dengan dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri dari buyer dan media internasional.

Acara akan berlangsung selama kapal berlayar, mulai dari Menara Eiffel dan mengelilingi sejumlah tempat ikonik di Kota Paris, sehingga seluruh desainer berkesempatan untuk mempresentasikan karyanya kepada para undangan yang diharapkan dapat memberikan hasil lebih optimal.

Untuk membuka peluang kerjasama bisnis antara desainer dan buyer maupun media internasional, digelar pula sinergi kegiatan fashion showcase, business meeting, dan media gathering.

Baca Juga: JFwSERIES Ramadan Fashion Festival Gelar Fashion Show Fashionlink Menampilkan Koleksi Terbaru NORE

Seluruh koleksi akan diperagakan oleh model internasional dengan wajah mondial terdiri dari multietnis yang mencerminkan identitas Kota Paris yang multikultural.

Penampilan para model didukung oleh Viva Cosmetics, produsen kosmetik tertua di Indonesia yang telah berusia 57 tahun, sebagai Official Make up & Hair do.

“Kami memiliki tanggung jawab besar untuk mendukung kemajuan para desainer Indonesia untuk berkiprah dan bersaing sehingga diakui di dunia internasional. Tentunya, kami berharap dapat mengeluarkan dan mengembangkan produk-produk baru yang dapat diminati serta diterima oleh masyarakat Indonesia dan sekitarnya,” papar Yusuf Wiharto, Direktur Distribusi Viva Cosmetics Indonesia Timur.

Baca Juga: Tina Andrean Gelar Fashion Show Budaya Batik Pusaka dalam Rangka Memperingati Kartini

Perhelatan LA MODE Sur La Seine à Paris diharapkan dapat merangkul seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga stakeholder terkait untuk bersinergi dalam memberikan perhatian serta dukungan terhadap pengembangan sektor industri fashion di tanah air, sesuai dengan cita-cita bersama yakni mewujudkan Indonesia sebagai sentra mode dunia. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, dan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang turut mendukung perhelatan ini.

“Kementerian Ketenagakerjaan RI sedang mengembangkan Pelatihan Kejuruan Fashion Technology di BBPLK Semarang. BBPLK Semarang ditujukan sebagai salah satu pusat pengembangan fashion, khususnya fashion technology di Indonesia. Mengikuti acara LA MODE Sur La Seine à Paris merupakan upaya untuk mengenalkan kreasi siswa BBPLK Semarang di skala internasional,” jelas Bambang Satrio Lelono, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas), Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Koleksi karya desainer Indonesia yang akan dipamerkan dalam fashion show LA MODE Sur La Seine à Paris di Kota Paris, Perancis pada tanggal 29 September 2019 (Foto : ade_oyot)

Baca Juga: CLEMENCE Pamerkan Koleksi PALIDO Spring 2019 dalam LOCALSTRUNK Fashion Show

Nasrul Arif dan Hasti Izzatul Ummah merupakan dua siswa BBPLK Semarang Jurusan Fashion Technology yang terpilih untuk menampilkan koleksi brand LNC (Life Needs Colour) bertema “Arang Kasembadan” dalam acara LA MODE Sur La Seine à Paris.

Koleksi ini terinspirasi oleh filosofi arang, yakni sisa hasil pembakaran kayu yang biasanya berwarna hitam kelam dan abu-abu, dan istilah kasembadan yang dalam bahasa Jawa berarti perwujudan sebuah pengharapan seorang manusia yang terkadang bahagia dan sedih.

Konsep tersebut dituangkan dalam desain busana A-Line dengan dominasi warna hitam dan putih yang tergores apik melalui Batik Ungaran khas Kabupaten Semarang.

Dengan kombinasi Tenun Lurik Yogyakarta memperkuat kesan tegas. Selipan warna merah dan kuning menjadi aksentuasi yang dimaknai sebagai simbolisasi pancaran api yang tersisa di bakaran kayu yang  menjadi arang.

Baca Juga: Koleksi Busana Batik Tenun Songket Gaya Modern dalam Fashion Show Pesona Wastra Adati

Atraktif dan dinamis dengan nuansa urban kontemporer menjadi ciri khas rancangan ini.

Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung turut mendukung perhelatan ini dengan menghadirkan karya yang menggunakan hasil pengembangan kain tradisional asal Lampung.

“Melalui ajang LA MODE Sur La Seine à Paris, kami ingin memperkenalkan keunikan busana rancangan desainer Wignyo Rahadi dengan menggunakan kain Tapis dari Lampung di pasar global yang dimulai dari kota pusat mode dunia, Paris. Kami berharap kain Tapis yang ditampilkan secara modern dapat diterima oleh pasar luar negeri, sehingga dapat mendorong pengembangan pengrajin kain Tapis di Lampung. Dengan mengangkat kain Tapis, lebih lanjut, diharapkan dapat sekaligus mempromosikan budaya dan pariwisata di Lampung,” ujar Budiharto Setyawan, Kepala KPw Bank Indonesia Lampung. (*)

#GridNetworkJuara