Stylo.ID –Menjadi salah satu tim Redaksi Stylo Indonesia, Fashion and Beauty Stylist sekaligus Reporter Stylo.id, Chia Stylo, punya cerita seru ketika membuat konten untuk para Stylovers.
Reporter dan Stylist yang enggak bisa keluar rumah tanpa membingkai alis ini sebelum bergabung di Stylo, memang sudah berkecimpung di media yang meliput soal gaya hidup yang di antaranya meliputi fashion and beauty.
Selain bergelut dalam bidang fashion and beauty, pemilik nama lengkap Mreizghi Alvio Linchia ini juga menyukai dunia K-POP, loh, Stylovers!
Nah Stylovers, kira-kira Chia Stylo orangnya seperti apa sih, yang selama setahun ke belakang ini beredar membuat artikel di website Stylo.ID dan video di Youtube Stylo Indonesia?
Yuk, kenalan lebih dalam dengan Chia Stylo!
# Hobi Main Game Online Sampai Lupa Waktu
Hobi main game online sampai lupa waktu, menjadi salah satu kisah yang enggak dilupain oleh Chia semasa ia duduk di bangku sekolah kelas 8 SMP di Manado.
Yap, saking hobinya main ke game online ke warnet bareng teman-teman yang didominasi oleh kaum adam, karena suka lupa waktu, omelan dari kedua kakaknya sudah biasa masuk telinga kanan dan telinga kiri Chia.
Jam terbang bermain game online yang cukup tinggi semasa sekolah dulu, membuat cewek kelahiran 19 Februari 1994 ini pernah beberapa kali mengikuti turnamen game online dan tentunya bertambah teman baru online dari luar kota karena aktifnya Chia berkecimpung di dunia game online.
Nah, dari hobinya bermain game online, sewaktu menjadi siswa berseragam putih abu-abu dulu, nih, Chia ingin setelah lulus SMA melanjutkan kuliah mengambil jurusan IT dan berharap bisa menjadi seorang developer game online.
# Peluang Kemampuan Lain yang Sebenarnya Terlihat Namun Masih Abu-Abu
Di masa SMA sekitar kelas 11, Chia sudah mulai meraba nih, kira-kira jurusan apa yang akan ia ambil setelah lulus SMA nanti.
Masih dengan harapannya menjadi seorang developer game online karena hobinya bermain game online, ternyata sang kakak melihat peluang lain di dalam diri Chia yang bisa dikembangkan selain bermain game online.
“Kuliah dan menjadi seorang jurnalis itu enggak pernah ada di dalam pikiran gue saat itu (waktu SMA). Tapi, Cici gue kasih tau kalau gue bakalan cocok untuk kuliah jurusan Jurnalistik dan menjadi Reporter. Cici gue bilang kalau gue suka baca, menulis, dan banyak ngomong, ya akhirnya Cici gue mengarahkan gue untuk jadi Reporter,” kata Chia menceritakan awal mula keinginannya menjadi seorang Reporter.
Setelah mencari tahu tentang gambaran kuliah Jurnalistik, seperti apa pelajarannya, pekerjaannya akan seperti apa, Chia pun kemudian yakin bahwa dirinya akan cocok dalam dunia Jurnalistik.
# Kuliah Jurnalistik? Asyik, Soalnya Jauh dari Matematika!
Nah, tiba saatnya menimba ilmu di Universitas Sahid pada tahun 2011, mulai lepas dari intensitas bermain game online, Chia mengaku sangat menikmati kuliah di bidang Jurnalistik.
Memang diakui Chia, kalau dulunya ia suka membaca tetapi tidak membaca berita dari Koran yang kesannya “Bapak-bapak banget!”.
Semenjak kuliah di jurusan yang membuat ia harus mengenal dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar untuk mendapatkan bahan berita yang mendalam, akhirnya ia paham bahwa pentingnya membaca berita untuk update info terkini.
Selain lebih update tentunya dengan membaca berita akan menambah kosa kata dan membuat pekerjaan menulis isi berita menjadi lebih berbobot.
“Gue menikmati banget sih, sewaktu kuliah jurusan jurnalistik, karena gue menghindar Matematika hahahaha! Merasakan pengalaman magang di INews, pulang malam, ngejar narasumber, deg-degan in frame bawain berita siaran langsung itu rasanya capek, tapi asli gue senang banget,” tutur Chia yang diakhiri dengan gelak tawa.
# Lulus Kuliah, Sempat Menyicip Profesi Lain Sebelum Akhirnya Menjadi Jurnalis
Lulus dalam waktu 3.5 tahun dengan predikat Cumlaude, ternyata enggak menghantarkan Chia langsung bekerja menjadi Jurnalis.
Setelah wisuda dan mendapatkan gelar S.IKOM, bungsu dari tiga bersaudara ini justru merasakan pengalaman bekerja di bidang Marketing di SCTV.
Masih dengan pengalaman 0 persen, di bulan kedua dan tiga, Chia mengaku hatinya terasa jauh dari pekerajaan yang ia lakoni kala itu.
Bekerja di kantor media, ingin menjadi Jurnalis tetapi kartu karyawannya kala itu bertuliskan sebagai Marketing Barter, diakui Chia cukup bikin baper (bawa perasaan).
“Kadang kalau lagi lihat teman-teman yang jadi reporter, mereka pakai seragam yang sama kaya gue, cuma mereka kan pergi ke luar untuk liputan. Di hati gue tuh kaya, asyik ya kaya mereka, kerja jadi jurnalis, ke lapangan. Apalagi kalau pas denger cerita mereka pulang liputan, mereka pada evaluasi tentang liputan mereka hari itu seperti apa, asli gue baper sih,” ungkap Chia.
Bertahan 6 bulan sebagai Marketing Barter, Chia kemudian resign dari kantor lamanya dan sempat pulang ke Manado selama 6 bulan.
Kembalinya ke Jakarta, tentu Chia perlu bekerja untuk bisa bertahan hidup selama merantau di Ibukota, namun pekerjaan yang ia dapat kala itu menjadi Corporate Sales di Indovision.
Sama seperti pekerjaan sebelumnya, meskipun minim pengalaman di bidang Corporate Sales, Chia berusaha untuk bisa beradaptasi dengan pekerjaan ini dan bisa mencapai target sesuai KPI (Key Perfomance Indicator) yang ditetapkan.
“Gue bisa achieve target ketika menjadi sales, tapi ya, bukan ini yang gue mau. Gue merasa setelah gue kuliah di jurusan Jurnalistik, ya gue mau kerja menjadi seorang Jurnalis. Satu kali dalam hidup gue ketika gue punya kesempatan bekerja di usia produktif, ya kenapa enggak gue bekerja di bidang yang gue passionate banget, kerja yang gue pengin banget,” kata cewek berzodiak Aquarius ini.
# Terjun Sebagai Jurnalis Cetak di Bidang Fashion and Beauty
Bergabung di Tabloid Wanita Indonesia pada tahun 2016, karier menjadi seorang Jurnalis bagi Chia pun di mulai.
Bergelut di rubik fashion and beauty, diakui Chia merupakan bidang yang sangat baru dan sudah jelas pada bulan-bulan pertama Chia bergabung di Wanita Indonesia, ia masih meraba-raba semua tentang fashion and beauty.
“Istilah fashion, nama-nama desainer, gue enggak paham awalnya. Pernah ya, gue wawancara Raisa dengan reporter dari media lain, posisinya itu sambil jalan dan burur-buru. Ditanyalah, Raisa ini pakai baju siapa, nih? Raisa waktu itu jawab, dari Sapto. Karena Gue enggak tahu dan enggak familiar dengan nama-nama desainer, terus gue mau mastiin ke temen gue ‘Eh bajunya siapa, Surya?’, Langsung gue diketawain sama reporter-reporter lain, kata mereka, ‘Mana ada Surya, Surya siapa? Hahaha’,” kenang Chia Stylo kala ia menjadi reporter baru.
Dari pengalaman yang masih minim seputar fashion and beauty, cewek pencinta dunia K-POP ini menggali pengetahuannya di bidang yang ia tekuni tersebut, banyak membaca media kompetitor, bertanya kepada senior di kantor, dan menjalin relasi baik ketika menjadi stylist atau ketika sedang meliput.
# Profesi Masih Sama, Platform Media yang Berbeda. Stylo Indonesia
Setelah 2 tahun menjadi reporter dan stylist di media cetak, Chia pun resign dan bergabung menjadi Reporter Stylist sekaligus Uploader di Stylo Indonesia, Grid Network – Kompas Gramedia, pada 1 Agustus 2018.
“Transisinya tentu ada, adaptasi sekitar 1 sampai 2 bulan karena perbedaan cara produksi artikel saat dulu di cetak dan sekarang di online, harus tahu yang namanya SEO (Search Engine Optimization), shooting untuk jadi stylist yang awalnya rada nervous, target tulisan yang berbeda. Pastinya di tempat baru itu gue ada proses learning by doing,” tutur Chia.
Nah Stylovers, soal pengalaman yang berkesan selama di Stylo Indonesia, pernah dirasakan oleh Chia ketika ia tengah ditugasi liputan khusus yaitu merekomendasikan busana yang ada di ITC Cempaka mas.
“Lipsus itu yang berkesan pas lagi di ITC Cempaka Mas, dimana waktu itu izinnya dadakan, modal nekat, untungnya dibolehin liputan dan bahkan sampai dikawal satpam dan orang manajemen ITC tersebut, 3 orang pula! Berasa jadi artis sehari sih itu, terus pas opening dan closing video diambil di depan ITC tepatnya di depan lobby. Nah, area perlintasan buat mobil lewat di depan lobby itu di blok, supaya nggak ganggu Stylo shooting wkwkwk,” ungkap Chia Stylo mengenang salah satu keseruannya ketika mengerjakan liputan khusus.
Selain bertambahnya pengalaman baru dalam dunia reporter khususnya media online, Chia pun mengaku ada perubahan kebiasaan di dalam dirinya yang disadari oleh teman terdekatnya.
“Iya, karena di Stylo itu kita semua tim Redaksi harus terlihat rapih, dandan, pokoknya penampilan kita merepresentasikan Stylo di mana kita berada. Nah temen-temen terdekat itu kaya komentar ‘Chia sekarang beda banget’, karena sekarang gue kan ya mikir mau liputan pakai baju apa, ganti-ganti, pakai anting atau sepatu ya pakai heels. Makeup juga enggak sesimpel dulu yang cuma alis dan lipstik, sekarang ya ditambah blush on, eye shadow, dan yang lainnya,” ungkap Chia mengenai perubahan penampilan dirinya yang diakuinya noticeable.
# Harapan Chia untuk Stylo Indonesia
“Harapan gue semoga Stylo semakin jaya, maju, jadi media Fashion and Beauty yang memproduksi berita yang semakin terarah, dan semakin mengedukasi buat Stylovers. Untuk Stylobebs yang sedang dirintis sekarang, semoga menjadi komunitas yang besar, loyal, bisa memetik manfaat menjadi bagian dari tim Stylo Indonesia
Baca Juga: Stylo Indonesia Mencari Stylo Bebs Angkatan Pertama di #1StyloAnniversary
Nah Stylovers, sudah kenal kan profil Chia Stylo?
Supaya makin akrab, yuk, kita ulik sisi lain dari Chia Stylo! Simak chit-chat Cece dan Chia Stylo berikut ini!
# Mau nanya dong, hobi pencitraan dan hobi asli seorang Chia itu apa saja, sih?
Hobi pencitraan : olahraga, volunteer kemanusian, ya apa ajalah ce, yang bikin gue keliatan kayak wanita idaman, misal memasak, ngangon anak.
Hobi asli wkwk : membaca, menonton netflix, rebahan, repeat.
# Nih, gue kan suka dengerin lo agak fasih nyanyi lagu Korea, dari kapan sih, suka K-POP?
Gue suka K-POP dari 2018, sejak main game Audition Ayodance terus suka sama lagu-lagunya, nggak taunya pas nonton MTV ada MV K-Pop, jadi kepo dan cari tahu terus terjerumus sampai sekarang.
Baca Juga: Unggah Foto Bareng Raffi Ahmad, Lihat Kembali Cantiknya Tyas Mirasih Saat Pakai Jepit Korea
# Misalnya ada kesempatan mau dijodohin sama tokoh atau aktor Korea, mau sama siapa dan kenapa?
Bolehin dong sama PARK CHANYEOL DONG! Soalnya dia tipe aku banget, tinggi, kepribadiannya menarik dan baik, multitalented bisa main semua jenis musik, bisa nyanyi, ngerap, main game, sama olahraga.
# Chi, kalau lagi punya duit, lebih tertarik untuk dibelanjain apa?
Aku engga begitu konsumtif sih anaknya, jadi jarang belanja, palingan beli makanan atau baju atau makeup yang persediaannya sudah abis.
# Gaya fashion yang Chia banget tuh, kaya apa sih?
Kalau hari-hari aku suka yang sporty kasual gitu, supaya memudahkan aku dalam pergerakan sehari-hari secara anaknya hiper kan ya.
Kalau pengin nampang, biasanya aku suka gaya yang feminin dan kyuti (cute) gitu.
# Kalau kita berandai-andai, seorang Chia suatu saat akan menikah, baju impiannya seperti apa?
Yang sederhana aja sih nggak mau yang mewah banget, yang penting nikah aku mah. Wkwkwkwk!!!
Aku nih pengin banget kalo nikah pake baju rancangan Hian Tjen gitu, tapi yang modelnya simpel, elegan, misalnya roknya A-Line jatoh gitu bukan ball gown bahan satin, terus potongan kerahnya off shoulder.
# Kalau ada hari di mana lo dapet kebebasan boleh ambil barang fashion di suatu toko, Chia Stylo pengin melesat ke toko apa, barang yang mau diambil apa, dan kenapa pilih barang dari merek tersebut?
Toko Hermes lah, ayok cus, aku ambil tas-tas yang mahal supaya aku bisa investasiin lagi hahahaha!
Oke kalo dari sisi fashion mungkin aku mau ke toko Chocochips Boutique, atau Cotton Ink, soalnya aku suka baju-bajunya nuansa feminin gitu cantik-cantik, atau ke Zara, Pull and Bear, Stradivarius, dan Bershka, aku bakal ambil baju-bajunya sih untuk dipadupadan.
Baca Juga: Zara Keluarkan Koleksi Chain Print yang Diprediksi Akan Jadi Tren Fashion di Pertengahan Tahun 2018
# Sekarang gue beralih ke soal kecantikan, sebutin dong, produk makeup yang pertama kali lo beli?
Pertama kali beli makeup itu lipstik, merek Beautistyle kalo gak salah.
Itu waktu kuliah, aku ini dulu nggak tertarik fashion beauty sama sekali, jadi muka polosan aja.
Pas jalan ke ITC Ambassador, tangan aku ditarik sama mba2 SPG brand ini terus main dicoret aja gitu warna lipstiknya.
Katanya bagus banget kan terus aku ditarik untuk ditawarin produk tersebut.
Sampai terbengong-bengong akutu wkwkwk, ya akhirnya karena nggak enak, jadi ku beli satu, tapi sejak pake lipstik itu banyak bilang bagus, akhirnya tertarik deh untuk berdandan.
# Sebutin dong, makeup and skincare essential-nya Chia Stylo?
Untuk makeup, pensil alis, blush on, dan lipstik.
Tiga barang itu penting banget sih, untuk menghindari kepucatan wajah akibat tidak ada warna makeup hahaha!
Kalau skincare, aku bisa hidup tanpa skincare lain tapi aku nggak bisa kalau nggak pakai tabir surya, karena itu penting banget!
Baca Juga: Selain Merek High End, Jessica Iskandar Ternyata Pakai Pensil Alis Lokal Viva untuk Makeup Shooting
# Misalnya lo diberikan kesempatan menciptakan makeup, lo mau bikin apa, Chi?
Pensil alis sama lipstik kali ya, karena keduanya itu biasa jadi andalan pas makeup hahaha.
Lipstik tuh semua perempuan punya, tapi nggak menutup kemungkinan mereka akan beli dan coba merek lain jadi sampe banyak tuh koleksinya.
Nah kalau pensil alis, selama ini belum ada pensil alis yang benar-benar aku suka dari produk lokal dan aku pakai setiap hari jadi terdorong mau buat pensil alis yang oke.
# Minta komentarnya dong, Chi, tentang tren kecantikan yang semakin modern dengan ragam kampanye yang intinya kalau cantik itu enggak dibatasi dengan standar tertentu?
Setuju banget sih, karena memang cantik setiap orang beda.
Dulu pemahamannya soal cantik itu harus putih, padahal nggak juga loh, karena kalau yang kulitnya tan gitu gak akan bisa dibikin putih.
Kulit tan itu eksotis dan seksi, jadi cantik nggak harus selalu putih.
Setiap wanita punya karismanya masing-masing dan itu yang bikin kita semua jadi beautiful on our own.(*)
#GridNetworkJuara