Stylo Indonesia - Setiap fashion desainer tentu punya sumber inspirasi dari berbagai hal.
Hal tersebut juga dilakukan oleh fashion desainer Didi Budiardjo yang kembali memamerkan koleksi terbarunya di tahun ini.
Pada satu masa di Paris, terdapatlah Café de la Paix yang legendaris, yang lokasinya terdapat di persimpangan Boulevard des Capucines dan Place de l’Opera, kawasan social life yang sohor.
Di café ini pernah berkumpul pesohor kelas dunia, dari mulai sastrawan, sineas, hingga musisi dan bintang film.
Ketika fashion desainer Didi Budiardjo mendalami ilmu fashion di Atelier Fleuri Delaporte di Paris, ia juga menyempatkan diri menikmati keberadaan Café de la Paix.
Di sana, Didi Budiardjo memperhatikan tetamu yang datang dengan gaya berpakaian personal masing-masing, berinteraksi sosial, menjadi diri sendiri.
Setiap kali ke Paris, Didi selalu singgah ke Café de la Paix, merasakan aura legendaris yang masih terpancarkan.
Dari sanalah lahir pemikiran untuk menciptakan satu koleksi rancangan yang mewakili orang-orang yang beranjangsana, yang Didi Budiardjo sebut sebagai Café Society.
Koleksi tersebut ditampilkan di Grand Ballroom Hotel Mulia Senayan Jakarta pada 19 Juli 2023.
Untuk para society ini, Didi memfokuskan rancangan pada era desain yang hampir belum pernah ia besut, yaitu gaya tahun 1980-an, lalu menerapkannya ke gaun cocktail dan gaun-gaun malam elegan khas Didi Budiardjo.
Serapan style dari Lady Diana, Madonna, hingga Grace Jones, ditebarkan di sejumlah gaun berupa unsur off shoulder, big shoulder, dan vest.
Warna-warna vibrant khas tahun 1980-an hadir seperti warna merah, kuning, oranye, hijau, biru, serta kontras tinggi warna hitam dan putih.
Salah satu karakter Didi Budiardjo adalah pemilihan bahan-bahan yang mewah, juga bahan vintage dari koleksi pribadi.
Pada kesempatan ini, Didi mengundang 100 siswa dari berbagai sekolah mode di Jakarta dan sekitarnya, untuk menyaksikan gelaran “Café Society”, dengan harapan dapat membagikan semangat Didi Budiardjo kepada para siswa sekolah mode.
Didi Budiardjo melihat mereka sebagai generasi muda penerus perjuangan fashion Indonesia.
Selain itu Didi juga ingin memacu semangat para siswa mode tersebut untuk mendapatkan inspirasi dan motivasi dalam menggapai impiannya, sehingga mereka mampu merealisasikan mimpinya ke dalam sebuah karya, untuk kemajuan fashion Indonesia.
Pengalaman ini telah Didi rasakan ketika bersekolah mode di Paris, dia merasakan bahwa bagaimana rasa antusiasme yang tinggi ketika ada ajakan untuk menonton fashion show secara langsung dari seorang perancang busana.
Baginya menonton peragaan busana adalah hal yang paling dia tunggu tunggu, sebagai pemacu adrenalin dan semangat dalam dirinya untuk menghasilkan karya terbaiknya. (*)
KOMENTAR