Stylo.ID - Seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia kini tengah dihantui oleh pandemi virus corona.
Nggak cuma itu, Indonesia kini juga masih menghadapi pandemi wabah penyakit yang diakibatkan oleh virus corona.
Dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, tercatat per hari Selasa (26/5/2020), telah terdapat 23.165 kasus positif corona, dengan penambahan 415 kasus baru.
Dari jumlah tersebut, telah terdapat 1.418 orang meninggal dunia, dan 5.877 pasien dinyatakan sembuh.
Pemberitaan di media arus utama atau pun sosial akhir-akhir ini diramaikan dengan gambaran kerumunan orang di pusat perbelanjaan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga: Jangan Khawatir Punya Mr.P Kecil, Coba Gaya Bercinta ini Demi Puaskan Pasangan
Dalam cuplikan-cuplikan kejadian tersebut diperlihatkan bagaimana warga berinteraksi tanpa menghiraukan imbauan social distancing.
Kondisi tersebut mendorong ahli epidemiologi Universitas Padjadjaran ( Unpad), Bandung, Panji Fortuna Hadisoemarto angkat suara.
Ia meminta masyarakat untuk memahami, gelombang pertama penularan virus corona ( Covid-19) di Indonesia, termasuk Jawa Barat, belumlah tuntas.
“Gelombang pertama yang belum selesai ini juga berpotensi naik drastis jika tidak ada pengetatan PSBB,” ujar Panti, belum lama ini.
Baca Juga: Otot Perut Terlihat Saat Pakai Crop Top Seksi, Cinta Laura Pancing Tangisan Netizen!
Panji lalu menjelaskan bagaimana virus corona bisa menyebar dengan mudahnya di pusat niaga seperti toko baju.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR