Stylo.ID – Memperingati 30 tahun berkarya untuk Indonesia, Anne Avantie menggelar peragaan busana yang mengangkat judul "Badai Pasti Berlalu" di perhelatan Jakarta Fashion Week 2019 (23/10).
Desainer yang akrab disapa Bunda Anne ini mengungkapkan kisah di balik persiapan peragaan busana ini, yakni membuat 50 gaya busana yang diambil dari kain tenun.
Dalam peragaan busana Jakarta Fashion Week 2019 ini, tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.
Baca Juga : Rekomendasi Maskara Waterproof Lokal Anti Luntur yang Cocok dipakai Sehari Hari
Pada bagian vertikalnya disebut lungsi, sedangkan bagian horizontal yang diikat disebut benang pakan.
Setiap suku dan daerah memiliki keunikan masing-masing dalam hal corak dan motif yang terambil dari kehidupan sehari-hari masyrakat dan memiliki ikatan emosional yang cukup erat.
Proses pengerjaan kain tenun yang menghasilkan 50 gaya dalam waktu tiga bulan ini termotivasi dari duka yang begitu dalam menyelinap di dasar hati Anne atas bencana alam yang menimpa di Palu, Donggala, dan Lombok.
“Setiap orang pasti akan mengalami kedukaan lewat begitu banyak cerita dan kisah namun bahwa duka itu pasti berlalu dan kemudian pekerjaan utama bahwa tenunan ini harus tetap berjalan. Supaya bisa menghidupi kembali keluarga,” ujar Anne Avantie dalam konferensi pers.
Baca Juga : 5 Trik Menyamarkan Dahi Lebar Menggunakan Makeup
Desainer yang tersentuh hatinya atas kedukaan yang dialami masyarakat Indonesia baru-baru ini, ingin memberikan inspirasi bagi para industri kreatif yang saat ini tertimpa bencana, bahwa kreatif itu tidak mengenal waktu dan ia ingin membangkitkan semangat supaya kita semua terus kreatif.
Dalam proses pembuatan kain tenun yang kemudian tampil dalam pagelaran busana Badai Pasti Berlalu, Anne Avantie turun tangan langsung untuk memahami seperti apa proses pengolahan kain tenun Lombok.