Happa by Mel Ahyar Luncurkan Koleksi Unik Inspirasi Suku Tharu

By Dinda Tiara Alfianti, Kamis, 16 Agustus 2018 | 20:05 WIB
Happa by Mel Ahyar Luncurkan Koleksi Unik Inspirasi Suku Tharu (stylo.id/dinda tiara alfianti)
Stylo.ID - Di musim ini tren busana dengan pilihan motif dan warna yang playful kian jadi selera para fashionista agar terlihat makin stylish.
 
Para desainer Tanah Air pun meluncurkan koleksi busana terbaiknya dengan pilihan warna dan motif yang playful.
 
Salah satunya adalah Happa yang baru saja meluncurkan koleksi busana ready to wear terbarunya pada hari Rabu (15/08), di Arbor & Troy Kemang.
 
(Baca juga: Karen Walker x Madewell Hadirkan Koleksi Mewah Nan Terjangkau )
 
Setelah sekian lama mengembangkan karya yang terinspirasi dari keberagaman dan keunikan budaya, kini Happa kembali ke perjalanan titik awalnya untuk berefleksi diri. 
 
Happa ingin mengabadikan momen ini sebagai bentuk penghargaan atas apa yang telah dilalui, menjadikan setiap pengalaman sebagai renungan sebelum melanjutkan perjalanan untuk lebih maju. 
 
Seperti koleksinya kali ini, terinspirasi keindahan Suku Tharu yang berada di wilayah perbatasan Nepal dan India.
 
( Baca juga: Agar Tak Tertipu Saat Berbelanja, Simak Cara Membedakan Tas Branded Original atau KW! )
 
"Kata Nephindi adalah gabungan dari Nepal dan India, negara berdekatan tapi berbeda kultur. Saya spesifik mengangkat satu suku yang ada di perbatasan dua negara tersebut. Suku Tharu kebanyakan beragama hindu, tapi penuh toleransi dengan agama lain," ungkap Mel Ahyar saat ditemui Dinda Stylo.ID saat konferensi pers.
 
Inspirasi berasal dari pengembaraan sekelompok orang yang mencari wilayah baru untuk ditinggali di sekitar Hutan Tarai, lahirlah Suku Tharu.
 
(stylo.id/dinda tiara alfianti)
 
Kepada Dinda Stylo.ID, Mel Ahyar juga bilang kalau istilah Nephindi juga berasal dari kata Tahare yang artinya 'berhenti'.  Selama perhentian mereka ini, muncullah budaya yang baru dan berakar. 
 
Suku Tharu memiliki sebuah perayaan yang disebut dengan "Diwali" yang awalnya merupakan kegiatan dengan nuansa duka cita dan kelam. Dalam perayaan ini, mereka membuat jalur setapak menuju pusara leluhur dengan menuangkan minyak dan membawa roti untuk mengenang perjalanan leluhur mereka.
 
Kisah awal Diwali dan suasana kelamnya menjadi salah satu acuan dalam penggunaan warna gelap seperti charcoal black pada koleksi ini. 
 
( Baca juga: Crocs Tutup Semua Pabrik, Ini Kabar Terbarunya Sekarang )
 
Seiring berjalannya waktu, dominasi orang Hindu di perbatasan Nepal dan India mempengaruhi pergembangan budaya baru dalam festival dan ritual Suku Tharu. 
 
Kini, perayaan Diwali yang dikenal dengan istilah Festival of Lights dilaksanakan dengan menyalakan lilin yang melambangkan kemenangan cahaya atas kuasa gelap, yang diceritakan dalam koleksi "Nephindi" lewat bentuk ilustrasi dua penari yang menggambarkan keharmonisan, juga dengan warna-warna yang cerah seperti kuning keemasan atau sunglow dan juga merah gerberas, yang juga merupakan unsur warna dari Diwali itu sendiri. 
 
Ilustrasi telah menjadi salah satu kekuatan dari Happa, dan kali ini, kekuatan tersebut lebih ditonjolkan dengan memasukkan cerita ke dalam setiap ilustrasinya.
 
(stylo.id/dinda tiara alfianti)
 
"Selain ilustrasi dua penari, terdapat ilustrasi telapak tangan yang memiliki arti bentuk terhadap malapetaka atau tolak bala," jelas Mel Ahyar.
 
Perubahan tradisi Diwali mewakili arti sebuah harapan bagwa manusia dapat berubah menjadi individu yang lebih baik jika mau menghargai pengalaman yang baik dan yang membawa kedamaian, serta menjernihkan pikiran untuk membangun diri. 
 
Bentuk  terhadap pengalaman dan kesederhanaan diri diperlihatkan pada potongan-potongan simple cut dan loose, dengan bahan jaring yang menjadi salah satu pilihan bahan. 
 
( Baca juga: Style Fashion Minimalis ala Selena Gomez dengan Belt Bag Mulai Harga 100 Ribu Rupiah )
 
Selain itu, tanda refleksi diri ditunjukkan Iewat penggunaan warna dan bahan natural bumi seperti linen, katun, dan sutra.
 
Hal inilah yang menjadi inspirasi Happa untuk melahirkan koleksi Happa terbarunya yang ke-13, Fall/Winter 2018/2019 bertajuk "Nephindi 2: The Story of Tharu".
 
Ciri khas dan omamen dari Suku Tharu juga ditampilkan dalam detil gabungan dari berbagai renda seperti pompom, trimming, juga tassel lonceng. Terdapat pula pengaplikasian Sari India sebagai aksesori.  Selain itu, koleksi ini banyak bermain dengan bordir berbentuk kalung yang memperkuat ornamen khas Nepal dan India itu sendiri. 
 
(stylo.id/dinda tiara alfianti)
 
Selain pakaian, Nephindi 2 juga menghadirkan tas dan sepatu yang dilengkapi dengan detil dan ornmen  berema Nepal dan India. 
 
Melalui Nephindi, Happa kembali ingin mengkontekskan dan menyampaikan pesan bahwa budaya dapat dihidupkan di keseharian kita sekaligus merangkul segala keberagaman & keunikannya. Hal ini direpresentasikan lewat foto visual "Nephindi 2" yang memperlihatkan sehari-hari dengan latar jalan dan tempat umum. 
 
Mel Ahyar berharap, koleksi ini dapat menjadi salah satu cara bagi kita untuk mencintai budaya, menghargai dan melihat kembali kepada asal-usul kita, sebagai bentuk refleksi untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik ke depan serta tetap bangga & mencintai keunikan diri sendiri. 
 
( Baca juga: Cerita Sally Adelia Soraya Soal Deretan Koleksi Tas, dari Hobi Hingga Investasi )
 
Wah, unik dan membanggakan banget ya, Stylovers?
 
Semoga dengan adanya inovasi dari desainer seperti Mel Ahyar, kita jadi melek budaya dan makin cinta dengan keberagaman. (*)