Stylo Indonesia - Dalam era digital yang sedang berkembang pesat, industri kosmetik Indonesia telah menemukan momentumnya melalui kehadiran yang kuat di media sosial.
Menurut Kementerian Perindustrian, pertumbuhan industri kosmetik tahun 2019 mencapai tujuh persen, dengan target pertumbuhan di atas sembilan persen tahun ini, dan semua ini berkat pengaruh positif media sosial.
Muhammad Khayam yang saat itu menjabat sebagai Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin, menyoroti bagaimana media sosial telah mengubah peta industri kosmetik.
Ia menyebutkan bahwa produk kosmetik halal telah memperluas pasar di dalam negeri dan mendapat sambutan luar biasa di pasar ekspor, terutama ke Asia Tenggara.
Kesamaan preferensi kosmetik di kawasan ini memberi peluang ekspor yang signifikan, dengan nilai ekspor kosmetik nasional mencapai US$ 600 juta pada tahun lalu.
Dilansir dari pemberitaan di Koran Tempo (27/01/2020), John Marco Rasjid yang merupakan CEO Social Bella saat itu menyampaikan kepada Euromonitor bahwa media sosial memainkan peran vital dalam membentuk pasar kosmetik.
Dengan menggunakan platform-platform seperti Instagram, merek lokal dapat bersaing dengan merek internasional.
Pentingnya media sosial dalam pertumbuhan industri ini diperkuat oleh Dinar Amanda, Co-founder Rollover Reaction.
Menurutnya, konsumen kosmetik sekarang lebih memilih produk lokal dan bangga menggunakannya.
Rollover Reaction, bersama dengan banyak merek lainnya, berfokus pada inovasi produk dalam negeri yang dapat bersaing di pasar lokal dan global.
Baca Juga: Talkshow Beauty Demo Favorit Gen-Z dan Millenials Komunitas Stylo, Nantikan di Cosmetic Day 2023