Stylo Indonesia - Di tengah proses modernisasi di banyak negara berkembang, ternyata masih ada negara yang menutup diri dari kemajuan era.
Negara tersebut bukannya terbatas mengenai peralatannya, namun, masuknya era modernisasi memang ditutup rapat oleh sang Pemimpinnya.
Ia adalah Kim Jong Un, Pemimpin negara Korea Utara yang terkenal otoriter dalam mengatur negaranya.
Tak hanya dikenal sebagai pemimpin diktator nan kejam, masyarakatnya pun dibatasi pengetahuannya soal dunia modern masa kini.
Hal ini pun membuat banyak rakyat di Korea Utara mengalami penderitaan.
Mereka terpaksa melakukan tindakan keji ketika kelaparan melanda negara tersebut.
Seorang ayah yang kelaparan diberitakan telah dieksekusi karena membunuh kedua anaknya untuk dimakan.
Karena kebijakan tertutup yang dianut negara komunis ini, kelaparan tersembunyi terjadi di provinsi pertanian di Hwanghae Utara dan Selatan yang menewaskan hingga 10.000 orang.
Hal itu memicu kekhawatiran bangkitnya kembali kanibalisme di negara komunis tersebut.
Kisah suram ini hanyalah salah satu kisah yang mencuat di saat para penduduk bertarung melawan kelaparan karena mengalami kekeringan dan kekurangan menyerang pertanian yang diperparah dengan para pejabat partai yang menyita makanan.
Menurut situs Dailymail, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menghabiskan banyak uang untuk peluncuran dua roket, meski ada berbagai laporan soal kekurangan makanan di negara itu dan keprihatinan atas meninggalnya 10.000 orang karena kelaparan.
Beberapa reporter dari Asia Press yang melakukan penyamaran mengatakan kepada Sunday Times bahwa seorang pria bahkan berani menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan mayat cucunya tersebut.