Stylo Indonesia - Sederet langkah-langkah strategis Indonesia sudah dipersiapkan apabila ada pelanggaran teritori.
Area perbatasan memang menjadi perhatian khusus bagi pihak keamanan agar menjaga NKRI dengan maksimal dari adanya pengaruh luar.
Persiapan yang dilakukan salah satunya dengan mempersenjatai pulau Natuna.
TNI Mulai mendorong maju arsenal perangnya ke perbatasan antar negara, melalui Minimum Essential Force (MEF) alias kekuatan pokok minimum yang terbagi menjadi tiga tahap.
Adanya Batalyon Komposit satuan pemukul dari TNI AD, TNI AL, TNI AU yang mengisi pulau Natuna.
Anggaran pertahanan Indonesia yang semakin meningkat setiap periodenya berimbas pada belanja alutsista gila-gilaan oleh TNI yang bisa membuat meradang seluruh kawasan.
Setelah pembangunan infrastruktur macam pelebaran dermaga, pembangunan landasan pacu, hanggar dan barak prajurit selesai maka isian 'alat penggebuk' pun mulai disuntikkan ke Natuna.
Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang ditempatkan di Natuna pun tak main-main.
Disana disiagakan tiga KRI ukuran besar sekelas Fregat Bung Tomo class dan Korvet Diponegoro class untuk melakukan patroli di perairan Natuna dan laut China Selatan.
Terbaru tentunya korvet kelas Parchim TNI AL yang tanpa diduga ternyata ikutan nimbrung di Natuna.
Sedianya juga akan ditempatkan kapal selam di Natuna untuk menanggulangi aspek peperangan bawah laut.