Dukung UMKM dan Karya Kreatif Lokal Tembus Pasar Global Lewat Bali Jagadhita Culture Week 2021

By Livia, Minggu, 3 Oktober 2021 | 19:30 WIB
Dukung UMKM dan karya kreatif lokal tembus pasar global lewat Bali Jagadhita Culture Week 2021. (Bank Indonesia )

Stylo Indonesia - Sejak 2016, Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) upaya meningkatkan akses pasar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Rangkaian acaranya mulai dari pameran produk unggulan, pagelaran karya kreatif, talkshow, workshop, business matching hingga business coaching.

Dalam rangkaian kegiatan KKI seri II tahun ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI Prov. Bali)  melaksanakan kegiatan bertajuk "Bali Jagadhita Culture Week" pada 4 sampai 6 Oktober 2021 di Dharma Negara Alaya Denpasar yang dimaknai sebagai upaya membawa Bali menuju Jagadhita.

Jagadhita sendiri bermakna kebahagiaan dan kesejahteraan bagi setiap orang, melalui UMKM yang terintegrasi dengan kebudayaan Bali, serta berkolaborasi dengan pelaku seni tari dan suara lokal yang harapannya bisa berdampak secara ekonomi pada UMKM dan masyarakat Bali.

"Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong UMKM lebih berkembang, tidak hanya bagi UMKM binaan dan mitra binaan Bank Indonesia, namun juga untuk seluruh UMKM di Bali Nusra," ujar Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, dalam jumpa pers virtual, Kamis, 30 September 2021.

"Kami juga berharap pada berbagai pihak agar terus memfasilitasi UMKM untuk berkembang dan mandiri, sehingga jadi pilar perekonomian Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Dukung UMKM Fashion Tanah Air, Jakarta Kreatif Festival 2021 Gandeng Desainer Wignyo Rahardi hingga Desainer Muda, Gelar Fashion Show dan Lelang Amal!

Bali Jagadhita Culture Week, yang merupakan flagship event UMKM, tidak hanya mempromosikan produk-produk ke dalam negeri, namun juga ke mancanegara. Hal ini sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, rangkaian kegiatan Bali Jagadhita Culture Week kali ini lebih beragam. 

Event ini berusaha meningkatkan kapasitas UMKM berorientasi ekspor melalui talkshow tentang fesyen dan kopi, serta kapasitas pemasaran dan pembayaran digital.

Melengkapi strategi lain, penyelenggara juga mendorong akses pembiayaan melalui business matching antara perbankan HIMBARA dan BPD Bali dengan UMKM. 

Upaya penetrasi penjualan ke pasar internasional difasilitasi melalui kolaborasi antara UMKM tenun dan desainer dalam fashion show yang mengusung konsep teatrikal.

Baca Juga: Tetap Produktif Saat Pandemi, Siti Khadijah Gelar Fashion Show SK Festive Week 2021, Luncurkan 11 Mukena dan 2 Hijab Terbaru!

Dukung UMKM dan karya kreatif lokal tembus pasar global lewat Bali Jagadhita Culture Week 2021. (Bank Indonesia)

Kerja sama itu bermaksud memperlihatkan potensi wastra Bali yang tidak semata tentang bahan baku, namun juga produk jadi. Item yang diharapkan dapat menembus pasar global.

Runway-nya akan menampilkan koleksi ready to wear dan ready to wear deluxe dari beragam kolaborasi.

Songket Fortuna X Deden Siswanto, Agung Bali Collection X Weda Ghita, CRNX X Sofie, Anacaraka X Elfi Lila, Artha Dharma X Ali Charisma, Wisnu Murti X Emmy Thee, dan Pagi Motley X Rengganis dapat dilihat pada Bali Jagadhita Culture Week 2021.

Pagelaran ini juga menghadirkan keindahan destinasi wisata di Bali Nusra sebagai upaya KPwBI Prov. Bali mendukung Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI).

National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengatakan, "Dengan tema 'Jagadhita,' semua koleksi yang dibuat diharapkan akan membawa kemakmuran bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan bahan baku sampai produk jadinya."

Acara ini juga sebagai bentuk apresiasi dan motivasi pada UMKM yang telah berhasil melakukan ekspor.

Selain fesyen, produk makanan dan minuman yang merupakan komoditas unggulan ekspor dari daerah Bali Nustra turut jadi highlight dalam Bali Jagadhita Culture Week 2021.

Di antaranya UMKM produk kopi Arabika Kintamani yang telah mendunia, produk sambal kemasan dengan pengolahan tradisional yang mampu bersaing di pasar nasional, disusul produk jamu atau herbal dengan inovasi bentuk praktis dan kemasan modern yang telah diekspor.(*)