Seberapa Penting Melakukan Hubungan Seks Rutin dalam Seminggu? Simak Penjelasan dari Pakar!

By Diandra Jessica, Jumat, 22 Januari 2021 | 18:59 WIB
Ilustrasi kualitas hubungan seksual. (freepik.com)

Stylo Indonesia - Sudah memasuki akhir pekan, ada beberapa pasangan yang suka menghabiskan waktunya untuk berdua saja.

Hal tersebut yang akhirnya meningkatkan kualitas hubungan seksual bersama pasangan nih, Stylovers.

Faktanya, melakukan hubungan seksual mampu meningkatkan kadar hormon bahagia hingga bisa melepaskan rasa stres.

Baca Juga: Cara Mengukur Bra dengan Tepat dan Akurat, Jangan Sampai Salah Beli!

Sebuah penelitian dari University of Toronto menjelaskan bahwa melakukan hubungan seksual seminggu sekali, mampu meningkatkan rasa bahagia.

Hanya saja kuantitas seseorang melakukan hubungan seksual tidak menjadi satu-satunya indikator kebahagiaan pasangan ya, Stylovers.

Menurut pakar kesehatan seksual dan hubungan sekaligus Residen Seksolog di Astroglide, Jess O'Reilly, PhD bahwa ada banyak orang yang bahagia tanpa melakukan hubungan seks ataupun jarang melakukannya.

Baca Juga: Sedih Banget! Ternyata 3 Zodiak Ini Tidak Beruntung di Jumat, 22 Januari 2021

Jadi, jika Stylovers merasakan kekhawatiran karena tidak adanya dorongan seksual, maka bukanlah hal yang tidak normal.

Oleh sebab itu, Stylo Indonesia menyarankan bahwa membangun sebuah komunikasi yang mendalam mengenai berapa kali ingin melakukan hubungan seksual ke pasangan.

Sebab membangun adanya komunikasi merupakan hal penting dalam menjaga kualitas hubungan seksual agar semakin harmonis.

Baca Juga: Ungkap 3 Rahasia yang Membuat Pria Puas Hingga Menggelinjang di Ranjang, Bisa Dicoba Pas Malam Jumat NIh!

Hanya saja jika mengalami kebuntuan, seperti yang dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, Stylovers bisa mencari mediator seperti terapis pasangan.

Stylovers juga bisa menciptakan sesuatu yang bisa meningkatkan gairah pasangan, seperti menggunakan wewangian, nonton film romantis hingga melakukan foreplay.

Jadi,b kuantitas yang menentukan kebahagian pasangan, namun kualitas saat melakukan aktivitas seksual.(*)