Stylo.ID - Program Gerakan Menuju 100 Smart City 2018 berhasil membimbing 50 kota/kabupaten yang juga mendapat penghargaan saat Closing Ceremony.
Salah satu program yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan serta didukung oleh Kompas Gramedia ini telah memasuki tahap akhir.
Gerakan Menuju 100 Smart City 2018 ini berhasil membimbing 50 kota/kabupaten terpilih dalam menyusun rencana induk (master plan) pembangunan berbasis smart city.
Baca Juga : 5 Cara Mudah untuk Membuat Hasil Catokan Rambut Jadi Tahan lama
Setelah mencapai keberhasilan dalam menjalankan program tersebut, Pemerintah RI memberikan penghargaan kepada 50 kota/kabupaten dalam acara yang berlangsung di ICE BSD, pada hari Jumat (14/12), di BSD, Tangerang.
"Saat bicara mengenai Smart City, saya selalu sampaikan bahwa Smart City itu bukan beli teknologi atau beli komputer yang canggih. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah bagaimana kita bisa memberikan dan meningkatkan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat," ungkap Rudiantara, selaku Menteri Komunikasi dan Informatika yang memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Rudiantara juga menyebutkan contoh pemanfaatan teknologi untuk bidang kesehatan yang harusnya sudah dilakukan di kota/kabupaten dengan program smart city ini.
Baca Juga : Deretan Makeup yang Cocok Digunakan untuk Remaja Pemula
"Saya beberapa kali ke puskesmas di desa, selalu saja petugas kesehatan bertanya soal administrasi saat ingin berobat. Harusnya orang yang sakit, tidak lagi perlu mengurusi hal-hal administrasi. Semua puskesmas dan rumah sakit bisa terhubung dengan internet dan semua data-data masyarakat tersimpan aman di sana," jelas Rudiantara.
Gerakan Menuju 100 Smart City yang sudah dilakukan sejak tahun 2017 ini sebelumnya telah melibatkan 25 kota/kabupaten.