Menurut laporan Global Times, Kedutaan Besar China mencatat bahwa China dan PNG telah terlibat dalam kerja sama praktis di beberapa bidang berdasarkan rasa hormat satu sama lain dan keuntungan bersama.
Kerja sama ini, katanya, termasuk melihat kemungkinan investasi ekonomi dan pembangunan infrastruktur pada proyek-proyek seperti Ihu dan Kawasan Ekonomi Khusus lainnya atas permintaan pihak PNG.
Perdana Menteri PNG, James Marape, mengatakan selama pembicaraannya dengan Wang pada kunjungannya bahwa PNG berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan China, melalui negosiasi untuk kesepakatan perdagangan bebas, dan mempermudah bisnis China berfungsi di negara tersebut.
Pejabat PNG juga membantah laporan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 10 Juli.
Laporan yang mengklaim China bermaksud mendirikan pangkalan militer di Daru, Provinsi Barat, atau Zona Ekonomi Khusus Ihu di Kikori, Provinsi Teluk, adalah salah, menurut Elias Rahuromo Wohengu, Sekretaris Departemen Luar Negeri PNG.
Namun, ambisi China untuk membentuk kesesuaiannya dengan membongkar tatanan politik saat ini di Pasifik tetap diwaspadai.
Kunjungan Menteri Luar Negeri China ke negara pulau itu dikritik oleh mantan perdana menteri Papua Nugini Peter O'Neill yang memperingatkan bahwa tidak ada kesepakatan yang harus ditandatangani dengan Beijing menjelang pemilihan, yang dimulai bulan ini. (*)
Gaya Anggun Cantik Tiara Andini Saat Raih Penghargaan Indonesian Music Awards 2024
KOMENTAR