Hal ini menyebabkan para peneliti berteori bahwa membuat sedikit perubahan paruh baya dapat membantu para perempuan dalam mengurangi risiko stroke.
Dalam sebuah wawancara dengan IANS, penulis utama studi tersebut, Goodarz Danaei dari Harvard TH Chan School of Public Health di Boston, AS, mengatakan sebagai berikut.
"Kami menemukan bahwa mengubah gaya hidup sehat, bahkan di usia 50-an, masih berpotensi mencegah perempuan yang melakukan modifikasi gaya hidup di usia paruh baya mengurangi risiko jangka panjang dari stroke total hampir seperempat dan stroke iskemik, jenis stroke yang paling umum, lebih dari sepertiga."
Baca Juga: Bisa Buat Lumpuh dan Stroke Mendadak! 5 Makanan Ini Ternyata Sering Dikonsumsi Orang, Kamu Termasuk?
Untuk mencapai kesimpulan ini, para ahli menganalisis Studi Kesehatan Perawat, yang terdiri dari informasi kesehatan pada hampir 60.000 perempuan yang terdaftar pada usia rata-rata 52 dan melanjutkan studi selama rata-rata 26 tahun.
Para peneliti mempelajari dampak berhenti merokok, berolahraga setidaknya selama 30 menit, penurunan berat badan secara teratur dan bertahap terhadap stroke, jika perempuan kelebihan berat badan.
Ini juga mempelajari dampak dari membuat perubahan pola makan dalam gaya hidup yang meliputi makan lebih banyak ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran dan lebih sedikit daging merah.
Mereka juga mempelajari efek dari dua faktor lain, menghindari daging olahan dan minum lebih sedikit alkohol pada risiko stroke.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR