Kasus reaksi kulit tidak menghalangi jalannya vaksinasi
Jika studi sebelumnya, reaksi kulit setelah vaksinasi juga ditunjukkan pada mereka yang menerima vaksin mRNA yang dikembangkan Moderna.
Hal ini ditunjukkan dengan beberapa orang yang diberi vaksin mRNA Covid-19 Moderna mengembangkan reaksi di tempat bekas suntikan yang pertama kali muncul setelah seminggu menerima vaksin tersebut.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Serum Alpha Arbutin untuk Mencerahkan Kulit, Ampuh Lho!
Studi ini diungkapkan pada 3 Maret 2021 lalu, dan telah dipublikasikan di jurnal New England Journal of Medicine.
Menurut para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) di Boston, Amerika Serikat, hanya sebagian kecil pasien mungkin mengalami reaksi kulit yang besar, merah, terkadang timbul, gatal atau nyeri, seperti dilansir dari Web MD.
Walaupun tampak reaksinya saat uji klinis, namun hal itu semestinya tidak akan menghalangi orang untuk menerima vaksin Moderna.
"Apakah Anda langsung mengalami ruam di tempat suntikan atau reaksi kulit yang tertunda ini, kedua kondisi tersebut tidak akan menghalangi Anda untuk mendapatkan dosis kedua dari vaksin tersebut," kata penulis studi Dr. Kimberly Blumenthal, direktur Program Epidemiologi Klinis di divisi reumatologi, alergi dan imunologi di MGH.
Baca Juga: Dijamin Tak Terlupakan, Simak 3 Tips Malam Pertama Ala Seksolog Zoya Amirin!
"Tujuan langsung kami adalah membuat dokter dan penyedia perawatan lain sadar akan kemungkinan reaksi tertunda ini, sehingga mereka tidak khawatir, tetapi lebih tahu dan diperlengkapi untuk menasihati pasien mereka," kata Blumenthal dalam rilis berita rumah sakit.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR