Stylo Indonesia - Saat hamil tentu kamu dan pasangan akan sangat menjaga calon bayi yang ada di perutmu.
Berbagai kegiatan pun akan terpaksa kamu hindari demi menjaga kehamilan kamu kan, Stylovers?
Bahkan, beberapa pasangan akan puasa bercinta karena takut hal buruk akan terjadi pada kehamilan yang sedang dijaga.
Baca Juga: 5 Manfaat Bercinta di Pagi Hari yang Rugi Jika Dilewatkan, Cobain Deh!
Namun, sebenarnya amankah berhubungan seks saat hamil?
Seperti yang dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, keamanan seks selama kehamilan adalah tergantung bagaimana kamu dan pasangan melihatnya.
Bagi kebanyakan wanita dengan kehamilan yang tidak rumit dan berisiko rendah, seks sangat aman.
Tapi, seperti yang dijelaskan sebelumnya, sebagian orang mengalami penurunan libido sehingga mungkin kurang menikmatinya.
Sebaliknya, bagi beberapa perempuan, seks mungkin menjadi terasa lebih menyenangkan selama kehamilan.
Baca Juga: 4 Trik Sukses Bercinta Meski Mr.P Pasangan Berukuran Kecil, Tetap Bisa Memuaskan!
Secara garis besar, dikutip dari Mayo Clinic, seks selama kehamilan aman karena janin yang sedang berkembang dilindungi oleh cairan ketuban di dalam rahim, serta otot-otot rahim yang kuat.
Ini membuat aktivitas seksual tidak akan mempengaruhi kondisi janin.
Hal ini tentu dengan catatan bahwa kondisi kehamilan tidak mengalami komplikasi seperti masalah plasenta atau risiko persalinan prematur.
Ini artinya, umumnya, berhubungan seks selama kehamilan tidak akan memicu keguguran.
Kebanyakan garis besar keguguran terjadi karena janin tidak berkembang secara normal.
Baca Juga: 5 Tips Membangkitkan Gairah Saat Mulai Bosan Bercinta dengan Pasangan, Jangan Kasih Kendor!
Tidak aman, jika...
Namun, kondisi tersebut tidak berlaku jika kondisi kehamilan mangalami masalah komplikasi seperti riwayat keguguran berulang, persalinan prematur, pendarahan, atau kondisi serviks yang tidak memungkinkan.
Tak hanya itu saja, masalah plasenta seperti plasenta previa juga membuat seks selama kehamilan perlu dihindari.
Plasenta previa sendiri adalah kondisi di mana plasenta menutupi serviks.
Berhubungan seksual dengan kondisi ini membuat ibu hamil rentan mengalami pendarahan.
Kondisi lain yang membuat perempuan perlu menghindari seks selama kehamilan adalah ketuban pecah dini (PROM).
Ini merupakan kondisi ketika kantung janin dan cairan ketuban pecah atau berlubang sebelum persalinan.
Baca Juga: 5 Posisi Bercinta yang Ampuh Tingkatkan Durasi Hubungan Intim di Ranjang, Cobain Malam Ini!
Tanda lainnya bahwa aktivitas seks selama kehamilan berisiko biasanya dapat dilihat setelah berhubungan.
Jika mengalami pendarahan atau muncul bau buruk setelah kehamilan, kamu perlu segera memeriksakan diri.
Keputihan juga dapat menjadi tanda infeksi yang mungkin menjalar ke rahim.
Untuk itu, kamu perlu mengenali tanda-tanda yang tidak biasa ini.
Jadi, pastikan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan kamu ya, Stylovers! (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankah Berhubungan Seks saat Hamil?"
Editor: Resa Eka Ayu Sartika
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR