Dari segi pendidikan keluarga, sejak perempuan kecil, sebaiknya sudah ditanamkan bahwa standar kecantikan itu menjadi hal yang harus dipenuhi.
“Mulai memasukkan pemahaman-pemahaman bahwa cantik itu bukan sekadar fisik, tapi ada hal lain yang bisa dilihat menarik. Hal-hal seperti itu harus mulai untuk dipaparkan ke individu,” jelas Ayoe.
Sedangkan dari segi individu sendiri, setiap perempuan perlu menyadari bahwa dirinya adalah unik.
“Dekatkan diri dengan lingkungan pertemanan yang enggak menganggap bahwa cantik itu segalanya. Lingkungan yang sehat adalah yang memang memahami ada hal lain yang bisa dilihat selain penampilan,” lanjutnya.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan psikolog mengenai standar kecantikan dan perempuan.
Apabila kamu pernah mengalami beauty shaming hingga cukup mengganggu mental, jangan ragu untuk mengabarkannya ke orang terdekat atau berkonsultasi dengan ahlinya. Yuk, lebih sadar dengan kesehatan mentalmu! (*)
#StopBeautyShaming
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Inovasi Terbaru Penanganan Jerawat: Peluncuran Buku Pedoman dan Teknologi AI oleh PERDOSKI & KSDKI dengan Dukungan La Roche Posay
KOMENTAR