Stylo.ID - Perkembangan industri fashion di Indonesia saat ini kian membanggakan.
Industri fashion Indonesia memang memiliki keunikan pada kekayaan seni budaya yang tertuang dalam berbagai kain tradisionalnya.
Selain itu, fashion Indonesia dikenal dengan fashion craft, yaitu produk fashion yang diperkaya dengan nilai seni pekerjaan tangan.
Baca Juga : Bikin Tampilan Flawless dengan DIY Concealer Sendiri di Rumah
Kedua hal ini, menjadi kekuatan industri fashion Indonesia dalam memasuki pasar dunia, walaupun terkadang hadir dalam skala industri kecil menengah yang harus menghadapi industri fashion ‘pabrikan’ pada umumnya.
Namun walaupun begitu, industri fashion tanah air menyumbang 3,76% PDB nasional di 2017 dari 16 kelompok industri kreatif.
Ekspor industri fashion tanah air bahkan meningkat 8,7% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2017 yang mencapai 13,29 miliar dolar AS.
Baca Juga : Contek Gaya Chic Prilly Latuconsina dengan Outfit Mulai 99 Ribu Rupiah
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menanggapi data tersebut sebagai bukti industri fashion nasional memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa di tengah persaingan yang kian kompetitif, industri fashion harus terus didorong, sehingga mampu bertahan dan meningkatkan penetrasi pasar internasional yang saat ini baru mencapai 1,6 persen.
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan daya saing industri fashion tanah air, Kementerian Perindustrian terus menjalankan berbagai program.
Baca Juga : 5 Mix and Match Outfit Simpel ala Street Style Paris Fashion Week 2019
Kementerian Perindustrian sudah menjalankan beberapa kegiatan untuk memperkenalkan keunikan fashion Indonesia ke dunia sekaligus meningkatkan ekspor TPT.
Salah satunya melalui upaya promosi yang masif terkait potensi dan kreativitas, termasuk keunikan ragam kain yang kita miliki serta kolaborasinya dengan dunia fashion sehingga menjadi busana ready to wear yang unik, atau yang biasa disebut fashion craft.
Atas dasar itulah, Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus melanjutkan program yang mendorong industri tekstil dan fashion agar dapat go international dengan lebih ekspansif.
Baca Juga : Tips Ampuh Mengecilkan Pori-pori di Wajah dengan 5 Bahan Alami
Pada 4–7 September 2018 yang lalu, Kementerian Perindustrian dengan didukung Kementerian Perdagangan, BKPM, BNI, BTN, Telkom Indonesia dan Kedutaan Besar Indonesia di Rusia telah mengirim 6 label produk fashion terpilih.
Di antaranya adalah Itang Yunasz Ready to Wear, Batik Chic, JavaNova by Deden Siswanto, Warnatasku, NurZahra dan Intan Songket pada “Fashion Trade Show CPM-MOSCOW” dengan mengusung campaign “Experience Indonesian Fashion Craft”.
Dalam ajang ini, Indonesia mengajak para pegiat industri fashion internasional untuk mengenal lebih dekat wastra nusantara baik berupa batik maupun tenun.
Baca Juga : Mix and Match Oversized Outfit Terjangkau ala Selebgram Tasya Kissty
Mengikuti ajang fashion trade show bertaraf internasional seperti CPM di Moscow, tentunya bukan saja untuk menarik perhatian para buyers dan media internasional, namun juga merupakan kesempatan untuk para pelaku industri Indonesia melihat peluang bisnis ready to wear internasional serta perkembangan bisnisnya.
Dengan ini diharapkan terjadi sinergi antara para desainer dengan industri tekstil dalam negeri untuk membuktikan kreativitas, dan para media yang memperkenalkan brand Indonesia kepada buyers internasional.
Baca Juga : Inspirasi Model Rambut Pendek yang Cocok Untuk Semua Jenis Rambut
Semakin membanggakan, ya, Stylovers! (*)