3. Gangguan keseimbangan hormon
Gangguan kesimbangan hormon dapat menyebabkan seorang wanita mengalami PCOS.
Ketidakseimbangan hormon termasuk:
- Peningkatan kadar testosteron.
- Peningkatan kadar hormon luteinising.
- Rendahnya globulin pengikat hormon seks.
- Peningkatan kadar prolaktin.
Faktor Risiko Sindrom Polikistik Ovarium
Seorang wanita berisiko lebih tinggi mengalami PCOS, bila:
- Memiliki ibu atau saudara perempuan yang mengidap penyakit ini.
- Mengalami resistensi insulin.
- Memiliki gaya hidup kurang sehat, seperti kurang berolahraga.
- Memiliki pola makan yang kurang baik, seperti berlebihan mengonsumsi pemanis.
- Mengalami peradangan dalam tubuh.
- Memiliki riwayat diabetes tipe 1.
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
Apa Ciri-Ciri PCOS pada Wanita?
Gejala sindrom polikistik ovarium kerap terjadi pada wanita ketika memasuki siklus menstruasi yang pertama.
Setelah itu, ciri ciri PCOS dapat berkembang dan menyebabkan rasa tidak nyaman pada pengidapnya.
Pada setiap wanita, gejala PCOS juga akan berbeda. Berikut beberapa keluhan kesehatan yang bisa menjadi tanda gejala PCOS:
1. Periode menstruasi tidak teratur
Perempuan yang mengidap PCOS bisa mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.
Seperti dalam setahun, ia hanya mengalami menstruasi sebanyak kurang dari 8 kali, atau siklus menstruasinya datang setiap 21 hari atau lebih sering.
Bahkan, dalam beberapa kasus, pengidap tidak lagi bisa mengalami menstruasi sama sekali.
2. Banyak kista dalam ovarium
Selain menstruasi yang tidak teratur, PCOS juga bergejala dengan pembesaran ovarium. Kondisi ini biasanya akan muncul dengan banyaknya kista dalam ovarium.
Hal ini terjadi karena selama menstruasi ovarium menghasilkan beberapa kantung berisi cairan yang berkembang dan membesar.
Namun, pada wanita PCOS, kantung berisi cairan tersebut tidak ada yang terseleksi untuk matang sehingga tetap berada dalam ovarium.