Stylo Indonesia - Gatal pada kulit kepala, terutama yang tak kunjung menghilang, tidak bisa disepelekan.
Pasalnya, keluhan ini dapat disebabkan oleh banyak hal, bahkan di antaranya ada yang bersifat serius.
Oleh karena itu, kulit kepala gatal perlu segera diatasi sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.
Kulit kepala gatal sering kali dikaitkan dengan kutu di rambut. Padahal, faktanya tidak selamanya demikian.
Hmm, pertanyaan kok bisa ada kutu rambut di kepala memang jadi hal yang dipertanyakan di tengah masyarakat.
Kebingungan kok bisa ada kutu rambut di kepala timbul setelah ada rasa gatal yang tak wajar di kepala kita.
Kebayang enggak sih, Stylovers, ketika kamu ada di momen kepala gatal tapi tidak ada ketombe yang jatuh?
Baca Juga: Rekomendasi Sampo untuk Membasmi Kutu di Rambut, Cari Tahu Yuk!
Ternyata ada kutu rambut di kepala, hiiiy serem banget pasti, deh.
Sebenarnya, kok bisa ada kutu rambut di kepala kita?
Nah, dilansir Stylo Indonesia dari Alodokter.com, ternyata ada sejumlah penyebab munculnya kutu rambut.
Stylovers, di dunia medis, kutu rambut memiliki istilah nama Pediculus humanus capitis.
Biasanya kutu rambut yang sudah dewasa ukurannya sekitar biji wijen dan berwarna cokelat atau keabuan.
Parasit ini bisa loh tinggal di kulit kepala kita sampai 30 hari lamanya, tetapi biasanya bisa mati dalam waktu 12-24 jam setelah terlepas dari rambut.
Kemunculan kutu rambut pada penderitanya sering disebabkan oleh penularan akibat kontak langsung dengan orang yang berkutu.
Jika tidak ada kontak langsung, kutu rambut sulit berpindah dari satu kepala ke kepala orang lain.
Hal ini disebabkan karena si kutu rambut enggak bisa terbang atau lompat, Stylovers.
Namun, kamu enggak bisa langsung mengurangi kewaspadaanmu, Stylovers, walaupun enggak bisa lompat, kutu rambut ini jago merayap dengan cepat.
Maka dari itu, kutu rambut akan cepat berpindah dari kepala penderita ke kepala orang lain melalui alat dan benda yang biasa dipakai di kepala seperti sisir, jepit rambut, bantal, handuk, headphone, topi, dan syal.
Penularan juga kerap terjadi diakbatkan samanya tempat penyimpanan benda-benda pribadi dengan milik penderita.
Misalnya tempat lemari baju atau tempat menggantung jaket dan topi.
(*)
#SemuaBisaCantik