Serta detail patches yang juga terinspirasi dari bangunan Belanda yang membuat koleksi ini terlihat fun.
Kemudian, ada “Sanctuary” dari mahasiswi Gabriella Falica Sukardi yang menampilkan deretan koleksi menggunakan kain tenun Dayak Iban.
Koleksi ready to wear deluxe ini berfokus pada hidden beauty plants seperti bunga anggrek ekor tikus.
Serta terdapat pula aksen patchwork bekantan yang unik.
Lalu, ada “Madd’s Lodd’o” yang merupakan karya dari Jennifer Agrilla menghadirkan motif tenun Sabu dengan rasa yang lebih modern serta eksplorasi material menggunakan campuran kain katun dan tencel.
Menariknya, pattern pada koleksi ini dibuat dengan pewarna indigo atau pewarna alam.
Sebagai penutup, ada sekuens “Maharani” rancangan Gabriella Falica Sukardi yang menampilkan koleksi menggunakan kain songket Palembang hasil tenunan benang yang diwarnai menggunakan pewarna alam.
Koleksi Maharani terlihat lebih mewah dengan detail beads, swarovski serta payet pasir tabur yang membuat setiap koleksinya terlihat lebih shining.
(*)