Dikutip wartawan Grid.ID dari Surya, diduga tenaga pendidik yang mengajar seni lukis juga lamban ditangani.
Korban disebutkan hanya dirawat tidak lebih dari 1 jam.
Setelahnya, dirinya dinyatakan telah meninggal.
Berdasarkan informasi yang diperoleh sebelum dirujuk ke RSU Dr. Soetomo di Surabaya, korban sempat dilarikan ke puskesmas lalu ke UGD RSUD Sampang.
"Dari Sampang ke Surabaya kan masih butuh waktu 2 jam," jelas Surabaya, Dr. Urip Mertedjo.
Sementara, pasien patah tulang leher perlu penanganan khusus, yakni intubasi.
Pasien idealnya diberikan alat bantu pernafasan yang khusus.
"Lehernya juga tidak boleh bergerak karena kalau lehernya bergerak, akibatnya bisa semakit fatal," tambahnya.
Kabar guru tewas dianiaya siswa ramai diperbincangkan usai resmi diumumkan meninggal pada kamis (1/2/2018) malam.
Semenjak ramai diperbincangkan, muncul beragam versi cerita terkait peristiwa ini.